Ketika kapal Titanic dibuat dengan maksud pongah, maka perhatikan bagaimana ia ditenggelamkan, meski kapal mewah itu dirancang dengan teknologi serba ‘wah’.
Ketika kapal Nabi Nuh dibuat dengan niat shahihah (niat yang lurus), maka perhatikan pula bagaimana ia diselamatkan, meski kapal kayu itu dirancang jauh dari unsur tekonologi yang mewah.
Begitu pula halnya dengan rumah yang bahagia. Ia bukan soal bangunan yang megah, melainkan lurus dan bersihnya hati para penghuni rumah
https://www.facebook.com/renunganuntukkudanuntukmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar