Kamis, 05 September 2013

APA SEBAIKNYA KUHENTIKAN SAJA IKHTIAR INI ???..... ^^


AKHY....APAKAH SEBAIKNYA KUHENTIKAN SAJA IKHTIAR INI???

Satu waktu, sudah lama sekali
Seseorang berkata dgn wajah sendu
"Alangkah beratnya..alangkah banyak rintangan..alangkah berbilang sandungan..alangkah rumitnya."

Aku bertanya, "lalu?"
Dia menatapku dalam-dalam, lalu menunduk
"Apakah sebaiknya kuhentikan saja ikhtiar ini?"

"Hanya karena itu kau menyerah kawan?"
Aku bertanya meski tak begitu yakin apakah aku sanggup menghadapi selaksa badai ujian dalam ikhtiar seperti dialaminya
"Yah..bagaimana lagi? Tidakkah semua halangan ini pertanda bahwa Allah tak meridhainya?"

Aku membersamainya menghela nafas panjang
Lalu bertanya,"andai Muhammad SAW berpikir sebagai mana engkau menalar, akan adakah islam dimuka bumi?"
"Maksudmu akh?", ia terbelalak

"Ya, andai Muhammad berpikir bahwa banyak kesulitan berarti tak diridhai Allah, bukankah ia akan berhenti di awal-awal risalah?"

"Ada banyak titik sepertimu saat ini, saat Muhammad bisa mempertimbangkan untuk menghentikan ikhtiar
Mungkin saat dalam rukuknya ia dijerat dibagian leher
Mungkin saat ia sujud lalu kepalanya disiram isi perut unta
Mungkin saat ia bangkit dari duduk lalu dahinya disambar batu
Mungkin saat ia dikatai gila,penyair, dukun, dan tukang sihir
Mungkin saat ia dan keluarga diboikot total di syi'ab Abi Thalib
Mungkin saat ia saksikan sahabat2nya disiksa didepan mata
Atau saat paman terkasih dan istri tersayang berpulang
Atau justru saat dunia ditawarkan padanya; tahta, harta,waninta.."

"Jika Muhammad berpikir sebagaimana engkau menalar
Tidakkah ia punya banyak saat untuk memilih berhenti?
Tapi Muhammad tahu, kawan
Ridha Allah tak terletak pd sulit atau mudahnya
Berat atau ringannya, bahagia atau deritanya
Senyum atau lukanya, tawa atau tangisnya"

"Ridha Allah terletak pada
Apakah kita manaatiNya dalam menghadapi semua itu
Apakah kita berjalan dgn menjaga perintah dan larangNya"

"Maka selama disitu engkau berjalan
Bersemangatlah kawan.."

~Dalam Dekapan Ukhuwah, Salim A. Fillah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar