Allah Maha Cemburu dan Allah tdk mau diduakan, itu sdh menjadi sifat Allah, yg selalu Allah jaga esestensinya. Dan bila engkau menyatakan diri untuk berjalan meraih cinta Allah, maka semua pandangan-mu, segenap rasa dn perasaan-mu akan tercurah kepada Allah, bila kau berpaling pada cinta yg lain (setelah kau nyatakan cinta kepada Allah), maka Allah akan mengambil paksa cinta" yg lain yg mengitari dirimu, cinta pada karier-mu, anak"-mu, kekasih-mu, cita'mu, keluarga-mu, sahabat-mu bahkan cinta pada dirimu sendiri, dgn cara Allah, dgn cara dipisahkan, dijauhkan atau ditinggal pergi untuk selamanya, semua itu cara Allah, agar cinta kau hanya untuk Dia, bukan untuk selain Dia. Bila kau berniat mencintai Dia, maka tinggalkan cinta yg lain selain mencintai-Nya, sebelum Allah ambil paksa hak-Nya dgn jalan memisahkan kau dgn segala sesuatu yg kau cintai, maka hal itu akan jauh lebih menyakitkan, dn pedih berkepanjangan bila kau tak ada kesadaran di dalamnya. Bila kau menyatakan cinta kepada-Nya, maka Allah akan utus syetan untuk menguji kadar cinta-mu kepada-Nya, Syetan itu menggoda kita dr samping kanan kiri, dr belakang dan depan, dr atas dan bawah. Dr samping Ibu/Bapak kita, teman dan sahabat kita dr atas dan bawah, anak istri/suami dr depan dn belakang,..Syetan itu bisa masuk pd diri mereka semua, orang" yg terdekat dan yg paling kita cinta, untuk meragukan segala niat untuk menuju cinta kepada Allah. Hal ini adalah pintu utama yg harus di lewati bagi para pecinta-Nya (kekasih-Nya), bila pintu pertama ini lulus dgn baik, maka pintu" berikutnya akan mudah untuk dilalui. Masihkah kau manyatakan diri mencitai Allah, bila cinta-mu pd Allah, kau nomer sekiankan,..!?. "Ilahi anta maksudi waridhaka madzlubi attiny mahabbataka wama'rifataka". Amin,..
AKHY....APAKAH SEBAIKNYA KUHENTIKAN SAJA IKHTIAR INI???
Satu waktu, sudah lama sekali Seseorang berkata dgn wajah sendu "Alangkah beratnya..alangkah banyak rintangan..alangkah berbilang sandungan..alangkah rumitnya."
Aku bertanya, "lalu?" Dia menatapku dalam-dalam, lalu menunduk "Apakah sebaiknya kuhentikan saja ikhtiar ini?"
"Hanya karena itu kau menyerah kawan?" Aku bertanya meski tak begitu yakin apakah aku sanggup menghadapi selaksa badai ujian dalam ikhtiar seperti dialaminya "Yah..bagaimana lagi? Tidakkah semua halangan ini pertanda bahwa Allah tak meridhainya?"
Aku membersamainya menghela nafas panjang Lalu bertanya,"andai Muhammad SAW berpikir sebagai mana engkau menalar, akan adakah islam dimuka bumi?" "Maksudmu akh?", ia terbelalak
"Ya, andai Muhammad berpikir bahwa banyak kesulitan berarti tak diridhai Allah, bukankah ia akan berhenti di awal-awal risalah?"
"Ada banyak titik sepertimu saat ini, saat Muhammad bisa mempertimbangkan untuk menghentikan ikhtiar Mungkin saat dalam rukuknya ia dijerat dibagian leher Mungkin saat ia sujud lalu kepalanya disiram isi perut unta Mungkin saat ia bangkit dari duduk lalu dahinya disambar batu Mungkin saat ia dikatai gila,penyair, dukun, dan tukang sihir Mungkin saat ia dan keluarga diboikot total di syi'ab Abi Thalib Mungkin saat ia saksikan sahabat2nya disiksa didepan mata Atau saat paman terkasih dan istri tersayang berpulang Atau justru saat dunia ditawarkan padanya; tahta, harta,waninta.."
"Jika Muhammad berpikir sebagaimana engkau menalar Tidakkah ia punya banyak saat untuk memilih berhenti? Tapi Muhammad tahu, kawan Ridha Allah tak terletak pd sulit atau mudahnya Berat atau ringannya, bahagia atau deritanya Senyum atau lukanya, tawa atau tangisnya"
"Ridha Allah terletak pada Apakah kita manaatiNya dalam menghadapi semua itu Apakah kita berjalan dgn menjaga perintah dan larangNya"
"Maka selama disitu engkau berjalan Bersemangatlah kawan.."
Bukan sekedar pesta yang riuh oleh kerabat, relasi penting ,bukan ajang pamer tamu kehormatan, panggung megah, dekorasi wah atau pesta yang meriah..
Menikah... Bukan sekadar membentuk tim kerja untuk menghasilkan uang untuk membeli segala jenis harta yang melimpah.. Bukan sekedar sarana belajar memasak, menjahit bagi istri dan sarana belajar membetulkan peralatan listrik bagi suami..
Menikah... Bukan sekedar menyamakan hobi dan kegemaran sehingga sampai ada adagium humor: Kalau dua-duanya doyan musik, berarti ada gejala bisa langgeng.. Kalau sama-sama suka seafood berarti masa depan cerah... (That simple ?!
Menikah bukan sekedar itu…
Menikah berbeda dengan perumpamaan sepasang sandal, yang hanya punya aspek kiri dan kanan..
Menikah adalah penyatuan dua manusia.. pria dan wanita.Dari anatomi saja sudah tidak sebangun, apalagi urusan jiwa dan hatinya...
So, Menikah adalah ... Menyatukan dua isi kepala, dua ide, dua impian menjadi sesuatu yang besar - Bermakna - tak hanya untuk kita,pasangan dan keluarga namun juga untuk orang lain di sekitar.
Menikah adalah... Memutuskan berlabuh di satu pantai, ketika ratusan kapal pesiar gemerlap memanggil-manggil...
Menikah adalah.. Cara meraih sempurnanya agama, hingga menikah dikatakan sempurna menjalani setengah dien..
Menikah adalah... Keberanian untuk menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan. Memupuk toleransi tingkat tinggi dan memaklumi pasangan apa adanya.
Menikah membutuhkan kelapangan hati untuk melebur kata ‘aku’ dan ‘kamu’ menjadi ‘kita’..
Menikah adalah.. Proses pendewasaan seseorang untuk lebih berani mengambil sikap dan memutuskan bahkan untuk urusan terkecil sekalipun. Kerjasama hebat untuk bergerak, bersinergi untuk mendapatka tiket surgaNya.
Menikah adalah.. Universitas kehidupan dimana cobaan materi, hati, iman adalah ujiannya.
Menikah adalah.. Belajar memaafkan dan belajar berkata “baiklah, itu salahku, akan kucoba memperbaikinya”. Belajar berkomunikasi dua arah, dimana kita tidak berbicara : ” Kamu harus mengerti keinginanku!’, namun harus berani bicara “aku memahami kamu, aku memahami apa yang kamu mau dan cita2kan, mari bersama membangunnya”
Menikah .. Mengajari kita begitu banyak tentang hidup, tentang bagaimana mencintai Allah dengan sempurna melalui kecintaan kita pada pasangan...