Rabu, 15 Oktober 2014

Inilah Rahasia Mengapa Shalat Harus di Awal Waktu......


Rasulullah saw sangat menganjuran umatnya untuk melaksanakan shalat fadhu di awal Seperti yang beliau sabdakan,”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Swt adalah Shalat pada waktunya, Berbakti kepada kedua orang tua, dan Jihad di jalan Allah Swt.” (HR Bukhari & Muslim)
Ternyata anjuran tersebut ada hikmahnya. Menurut para ahli, setiap perpindahan waktu sholat, bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan, psikologis dan lainnya. Berikut ini kaitan antara shalat di awal waktu dengan warna alam.
  1. Waktu Subuh
Pada waktu subuh, alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimal. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.
  1. Waktu Zuhur
Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.
  1. Waktu Ashar
Alam berubah lagi warnanya menjadi oranye. Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat, rahim, ovarium/ indung telur dan testis yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Ashar akan menurun daya kreativitasnya. Di samping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.
  1. Waktu Maghrib
Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena mereka ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu penglihatan kita.
  1. Waktu Isya
Pada waktu ini, warna alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu Isya, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4 Hertz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat. Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak) kelenjar pituitary, thalamus (struktur simetris garis tengah dalam otak yang fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus (bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam (tahajud).
Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Allah Swt sehingga jika dilaksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah menyerap tenaga alam ini. Inilah hakikat mengapa Allah Swt mewajibkan shalat kepada kita sebagai hambaNya. Sebagai Pencipta Allah swt mengetahui bahwa hambaNya amat sangat memerlukan-Nya. Shalat di awal waktu akan membuat badan semakin sehat.
(syaamilquran.com/ sumber: motivasi islami abadi)

Selasa, 14 Oktober 2014

Kisah Wanita Cantik Mulia Bersuamikan Lelaki Tua, Hitam dan Buruk Akhlaknya


Kisah Wanita Cantik Mulia Bersuamikan Lelaki Tua, Hitam dan Buruk Akhlaknya 

 

Padang pasir itu begitu panas. Membuat Al A’masi yang menemani Harun Ar Rasyid pergi berburu menjadi sangat kehausan. Menteri itu pun menoleh ke kanan dan ke kiri, barangkali ada orang yang bisa memberinya air.
Pandangan Al Ma’masi berhenti pada sebuah kemah. Ya, ada kemah di padang pasir ini. Ia pun bergegas ke sana. Ternyata kemah itu dihuni oleh seorang wanita cantik yang mempesona.
Melihat ada tamu yang datang, wanita itu mempersilakannya untuk duduk agak jauh darinya.
“Aku Al A’masi, menterinya Harun Ar Rasyid. Bolehkah aku minta air?” kata Al A’masi memberitahukan keperluannya.
“Maaf, suamiku melarangku memberikan air kepada orang lain,” jawab wanita itu membuat Al A’masi yang tadinya berharap segera terbebas dari kehausan merasa harus menahan sabar. Muncul pertanyaan dalam dirinya, mengapa suami wanita ini melarangnya menolong orang lain.
“Tapi aku punya jatah makan pagi, berupa susu yang belum kuminum. Ambillah untukmu.” Lanjut wanita itu. Al A’masi bersyukur sekaligus kagum dengan kemuliaan wanita tersebut.
Tak berselang lama, wajah wanita itu tampak berubah. Rupanya ada sebuah titik hitam mendekat. Makin lama makin tampak, seorang laki-laki di atas untanya berjalan ke arah kemah itu.
“Itu suamiku” kata wanita tersebut sambil bergegas menghampiri suaminya. Ia membantu lelaki tua, hitam dan jelek itu turun dari ontanya, serta mencuci tangan dan kakinya. Laki-laki itu kemudian masuk ke dalam kemah tanpa mempedulikan dan menyapa Al A’masi. Dari dalam kemah, terdengar laki-laki itu berkata buruk kepada istrinya.
“Aku kasihan kepadamu,” kata Al A’masi kepada wanita itu, sebelum ia berpamitan. “Engkau ini masih muda, cantik, berakhlak mulia, tetapi bergantung kepada suami tua, hitam dan buruk akhlaknya. Mengapa kamu bergantung kepadanya? Apakah karena hartanya? Padahal ia miskin. Apakah karena ketampanannya? Padahal ia hitam dan jelek. Apakah karena akhlaknya? Padahal akhlaknya buruk”
“Aku justru kasihan kepadamu wahai Al A’masi” jawab wanita itu dengan tegas. “Bagaimana mungkin Harun Ar Rasyid punya menteri yang berusaha menjauhkan seorang muslimah dari suaminya. Ketahuilah, iman itu separuhnya adalah syukur dan separuhnya adalah sabar. Aku bersyukur karena Allah membimbingku dengan Islam dan memberiku kecantikan. Dan kini aku belajar bersabar dengan suami seperti yang engkau sebutkan.”
Al A’masi tak bisa berkata apa-apa. Sungguh mengagumkan wanita itu. Allah telah memuliakan akhlaknya sebagaimana Dia telah mempercantik wajahnya.
Sebagaimana keseluruhan hidup ini, pernikahan juga ujian. Istri atau suami yang telah menikah dengan kita, kadang kita dapati tidak sesuai dengan mimpi-mimpi indah kita. Allah telah memberikan banyak contoh. Ada pasangan ideal seperti Adam dan Hawa, Ibrahim dan Sarah, atau Muhammad dan Khadijah. Namun Allah juga memberikan contoh sejarah, ada Nuh dan istrinya. Ada Fir’aun dan suaminya.
Sungguh membahagiakan jika suami dan istri kita adalah sosok ideal yang kita harapkan. Tetapi jika kita telah menikah dan suami atau istri kita tak seideal yang kita harapkan, kebahagiaan itu ada pada sikap kita. Ada nasehat bijak mengatakan, jika suami kita tak seburuk Fir’aun, tidak bolehkah kita menjadi perempuan semulia Asiyah. [Muchlisin BK/Kisahikmah.com]

Kamis, 02 Oktober 2014

Saat Engkau lengah sedikitpun dari aturanNya dan mengingatNya, maka.....


Seorang Penghafal Al Qur’an Kesurupan
=====================
Copas dari sebelah
============
Mungkin judul diatas aneh, tidak masuk akal dan yang pasti kita akan bertanya-tanya apakah benar ini terjadi? bagaimana mungkin seorang penghafal Al Qur’an kesurupan? Bukankah bacaan Al Qur’an yang ia baca dapat menjadi benteng pelindung dari segala gangguan jin, makhluk halus atau pun sihir? Kisah ini nyata, bukan rekaan atau karangan saya. Kisah nyata ini sangat penting untuk kita renungkan dan kita ambil pelajaran dibalik kejadian ini.
Pada pertengahan tahun 2004, kami beserta tim ruqyah mengadakan ruqyah massal di salah satu masjid besar di Surabaya. Setelah sesi ceramah, penjelasan dan tanya jawab selesai, maka dimulailah sesi terapi massal. Terapi massal in bertujuan agar masyarakat mengerti bagaimana sebenarnya teknis pelaksaan ruqyah yang sesuai dengan syari’at Islam.
Ruqyah dimulai…bacaan Al qur’an terus dikumandangkan dengan nyaring. Saat itulah ada salah satu peserta, wanita, yang hadir tiba-tiba berteriak-teriak kesakitan saat mendengarkan ayat-ayat al Qur’an dibacakan. Bahkan reaksinya cukup keras. Maka beberapa peruqyah mendekati wanita tersebut untuk melakukan terapi lebih intensif. Beberapa orang yang hadir ternyata mengenali wanita tersebut dan mereka menyatakan bahwa wanita tersebut adalah seorang Hafidzoh (Hafal Al Qur’an). Betapa terherannya kami mendengar penjelasan salah seorang yang hadir tersebut.
Terapi tetap dilanjutkan dan dengan sedikit keras kami “siksa” jin tersebut dengan membacakan terus ayat-ayat AlQu’an terutama ayat-ayat tentang azab neraka. Ditengah terapi dan “siksaan” yang kami lakukan, salah seorang peruqyah bertanya pada jin yang sedang beraksi tersebut. Bagaimana kamu bisa masuk dalam tubuhnya, padahal dia hafal Al Qur’an? Jin itu menjawab melalui lisan wanita tersebut,”saya sudah lama menunggu untuk bisa masuk dalam tubuhnya, saya masuk dalam tubuh perempuan ini saat dia minum dengan tangan kiri.”
Subhanalloh…saat itulah semua tertegun. Maha Benar Alloh dan benar pula sabda Nabi-NYA yang mulia, Muhammad saw. Bukankah telah jelas bahwa Nabi Muhammad SAW melarang keras makan dan minum dengan tangan kiri? Bahkan beliau pernah sangat marah pada salah satu sahabat yang minum dengan tangan kiri? Mungkin inilah salah satu hikmah mengapa kita perlu menjalankan setiap ajaran islam, inilah salah satu hikmah mengapa Islam sangat detail dalam mengatur urusan manusia bahkan mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali, Islam memberikan panduan yang sangat rinci.
Mungkin tidak terlalu penting bagaimana kelanjutan terapinya, yang jelas terapi tetap dilanjutkan sampai selesai. Ada hal yang jauh lebih penting untuk kita renungkan dan kita ambil pelajaran dari peristiwa diatas, diantaranya :
setiap orang bisa dan sangat mungkin bisa diganggu oleh makhluk halus.
setiap ajaran Islam selalu bermanfaat bagi ummatnya, meskipun mungkin kita tidak pernah tahu apa manfaat sebenarnya dari setiap perintah dan ajaran dalam Islam itu.
Setiap perilaku yang menyimpang dari ajaran Islam, dosa, dan kemaksiatan tidak hanya mendatangkan bencana akhirat berupa siksa neraka. Tetapi juga bencana di dunia, berupa musibah dan kesulitan.
Ternyata kekeliruan, dosa yang kita lakukan dapat mendatangkan musibah, bencana, cobaan dalam kehidupan kita di dunia, meski kita tidak menyadarinya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk senantiasa mengevaluasi diri, mungkin gangguan jin, kesurupan, kesulitan hidup yang menimpa diri kita, musibah yang datang bertubi-tubi, masalah yang menumpuk dalam pikiran kita, tidak tenangnya kehidupan rumah tangga, hajat dan doa yang tidak pernah terkabul, mungkin disebabkan kekeliruan, dosa yang pernah kita lakukan, mungkin kita terlalu sering mengabaikan perintah-NYA. Dan kita belum pernah bersungguh-sungguh untuk bersimpuh memohon ampun pada-NYA.
======================
Semoga jd nasehat yg bermanfaat bagi ana dan bg kita semua...