Senin, 30 Juni 2014

7 Hal paling super istimewa dari Al- Quran......


Bang tere Liye said :
7 Paling

(1)
Al Qur'an adalah kitab suci paling mulia, paling hebat, dan paling super. Bayangkan, satu milyar lebih pembacanya saat ini, dan separuh lebih dari pembacanya sama sekali tidak mengerti apa yg dibacanya (tapi tetap semangat membacanya), dan bahkan walau tidak mengerti, tetap saja bisa menangis terisak. Coba kita baca buku berbahasa Rusia setebal 600 halaman, pasti tidak akan kuat bahkan hingga halaman 2, menyerah.

(2) Al Qur'an adalah kitab suci paling mulia, paling hebat, dan paling super. Bayangkan, dia dijaga, dikawal, bukan oleh seperti ksatria templar atau persaudaraan freemanson, tapi dia dijaga oleh ribuan penghafal, yg bahkan menghafal setiap huruf dan tanda bacanya, tanpa dijanjikan apapun (apalagi harta, kekuasaan, pamor) kecuali kemuliaan di mata Allah. Dan bahkan anak-anak usia dibawah 10 tahun (dan lebih muda lagi) pun bisa menghafalnya, tidak akan jalan rumus ini jikalau Al Qur'an adalah karangan manusia.

(3) Al Qur'an adalah kitab suci paling mulia, paling hebat, dan paling super. Karena tdk akan ada muslim yang paling jahil (bodoh) dan non-muslim yg paling membenci sekalipun yang bilang dia punya versi paling lain ttg al qur'an. Tdk ada perdebatan walau satu mili tentang ini, hanya ada satu versi Al Qur'an.

(4) Al Qur'an adalah kitab suci paling mulia, paling hebat, dan paling super. Karena kitab inilah lampu penerangan terbaik bahkan ketika cahaya diambil di atas muka bumi, dan semesta sedang porak poranda mengerikan, dikepung badai antar-galaksi. Apalagi kalau cuma galau, sakit hati, sedih dan penyakit perasaan lainnya.

(5) Al Qur'an adalah kitab suci paling mulia, paling hebat, dan paling super. Karena kitab ini mengabarkan kejadian-kejadian di masa depan yang terpilih, dan menceritakan kejadian-kejadian di masa lampau yang terpilih, agar darinya, pembacanya bisa mengambil pelajaran kekinian. Tidak ada versi awal, tidak ada sekuelnya. Tidak perlu diupdate sama sekali. Selalu relevan sepanjang jaman.

(6) Al Qur'an adalah kitab suci paling mulia, paling hebat, dan paling super. Karena kitab ini adalah sumur terdalam ilmu pengetahuan, tidak akan habis ilmu yang ditimba dari dalamnya. Ibarat lapisan-lapisan halus, tidak akan habis dikupas, terus ada ilmu di balik ilmu di setiap ayatnya. Sungguh, hingga kiamat, kita tahu sebagian kecil saja rahasia Al Qur'an itu lebih dari cukup untuk menghabiskan tinta dan kertas saat dituliskan, atau memenuhi seluruh kapasitas penyimpan digital milik manusia.

(7) Al Qur'an adalah kitab suci paling mulia, paling dan paling super. Karena kitab inilah satu-satunya kitab yang akan kekal hingga akhir masa. Satu-satunya kitab yang tetap ada jikalau tidak ada lagi yang menuliskannya. Satu-satunya kitab ketika seluruh kitab dan buku lain telah berakhir ditelan waktu.

*Tere Liye;

MUHASABAH TERINDAH DI AWAL RAMADHAN.....


Depok, 1 Ramadhan 1435 H......
Suatu sore di awal ramadhan dalam muhasabah.....  ustadz mengatakan salah satu sakitmu adalah menyimpan dendam maka maafkanlah dan mohon Allah memberi kekuatan untuk memaafkan dan ucapkanlah ini ....
'hai fulan, diawal ramadhan ini aku memaafkanmu……
Bukan karena aku lemah, kamu kuat……dan bukan karena kamu menang aku kalah tapi karena aku ingin menjadi mulia di sisi Allah…”
————NAI———-
#ikhlasridho#……..tears are falling

Jumat, 27 Juni 2014

BELAJAR UNTUK BERKATA CUKUP...

 
BELAJAR UNTUK BERKATA CUKUP...

Alkisah,
seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib.
Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya.
Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata “cukup”.
Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya.
Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu.
Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan di sana.
Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya.
Masih kurang!
Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya.
Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata “cukup”.
Kapankah kita bisa berkata cukup?
Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya.
Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih di bawah target.
Istri mengeluh suaminya kurang perhatian.
Suami berpendapat istrinya kurang pengertian.
Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.
Semua merasa kurang dan kurang.
Kapankah kita bisa berkata cukup?
Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup adalah persoalan kepuasan hati.
Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.
Tak perlu takut berkata cukup.
Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya.
“Cukup” jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri.
Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan.
Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.
Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.
Belajarlah untuk berkata “Cukup”
.

Kamis, 26 Juni 2014

KISAH RASULULLAH SAW DAN MALAIKAT PENGHITUNG TITISAN AIR HUJAN



KISAH RASULULLAH SAW DAN MALAIKAT PENGHITUNG TITISAN AIR HUJAN
Diriwayatkan (Al-Mustadrah Syeikh An-Nuri, jilid 5:355, hadis ke 72) bahawa Rasulullah saw bersabda,

“Disaat aku tiba dilangit di malam Isra’ Miraj aku melihat satu malaikat memiliki1000 tangan, di setiap tangan ada 1000 jari. Aku melihatnya menghitung jarinya satu persatu. Aku bertanya kepada Jibril as, pendampingku,
‘Siapa gerangan malaikat itu, dan apa tugasnya?.’ Jibril berkata, Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberi tugas untuk menghitung titisan air hujan yang turun dari langit ke bumi.
’Rasulallah saw bertanya kepada malaikat tadi,‘Apakah kamu tahu berapa bilangan titisan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak diciptakan Adam as?.
’Malaikat itupun berkata,
‘Wahai Rasulallah saw, demi yang telah mengutusmu dengan hak (kebenaran),sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah titisan air hujan yang turun dari langit ke bumi dari mulai diciptakan Adam as sampai sekarang ini, begitu pula aku mengetahui jumlah titisan yang turun ke laut, ke darat, ke hutan rimba, ke gunung2, ke lembah2, ke sungai2, ke sawah2 dan ke tempat yang tidak diketahui manusia’
Mendengar huraian malaikat tadi, Rasuluallah saw sangat takjub dan bangga atas kecerdasannya dalam menghitung titisan air hujan.
Kemudian malaikat tadi berkata kepada beliau,
‘Wahai Rasulallah saw, walaupun aku memiliki 1,000 tangan dan sejuta jari dan diberikan kepandaian dan keulungan untuk menghitung titisan air hujan yang yang turun dari langit ke bumi, tapi aku memiliki kekurangan dan kelemahan.
’ Rasulallah saw pun bertanya,
‘Apa kekurangan dan kelemahan kamu?.
’Malaikat itupun menjawab,
‘Kekurangan dan kelemahanku, wahai Rasulullah, jika umatmu berkumpul di satu tempat, mereka menyebut namamu lalu berselawat atasmu, pada saat itu aku tidak mampu menghitung berapa banyaknya pahala yang diberikan Allah kepada mereka atas selawat yang mereka ucapkan atas dirimu.”

اللهم صل علي سيدنا محمد و علي ال محمد
Allahhuakhbar.

TERUNTUK IBU YANG DI RUMAH...........


Untukmu para ibu yang dirumah
Mengapa engkau masih galau dan gundah
Atas pilihan yang dianjurkan oleh syariah
Agar engkau tetap berada di rumah

Mengapa pula engkau harus iri dan cemburu
Atas selisih puluhan lembar ratusan ribu
Sedang kau memiliki begitu banyak waktu
Merawat mereka langsung dengan tanganmu
Serta menurunkan berjuta ilmu

Mengapa perasaanmu masih terasa berat
Atas perintah Allah untuk selalu taat
Pada suamimu yang meminta dengan sangat
Agar engkau dapat fokus merawat
Padahal dengannya surga menjadi begitu dekat

Andai kau tau bahwa peluang surgamu tidak jauh
Cukup bekerja ikhlas dan tanpa banyak mengeluh
Mendidik generasi yang berjiwa tangguh
Memberi nutrisi pada jiwa dan tubuh
Insya Allah kepuasan hatimu diisi Allah secara penuh

Memang betul kau berharap sebuah eksistensi
Merasa melakukan pekerjaan yang tak bergengsi
Seputar masak, sapu pel dan menyuci

Aaaah.... Itu karena kau tak menyadari
Anyunan sapumu berpahala seri
Dengan suami yang mencari rezeki
Yang berkemeja rapi dan berdasi

Aaaah..... Itu karena kau belum mengenal
Bahwa pilihanmu dibalas Allah dalam banyak hal
Pada sisi sisi lain yang tak mampu kau hafal
Kecuali kelak pekerjaan ini engkau tinggal

Aku mengerti kadang engkau resah
Dengan sekian lembar ijazah
Yang kau raih dengan susah payah

Aaaa...... Andai kau mengerti
Ilmumu begitu sangat berarti
Dalam mendidik generasi
Yang berkualitas dan bervisi

Aku tau kadang kau rindu seperti mereka
Yang setiap hari pergi berkendara
Keluar rumah untuk bekerja
Dan mengukir sejuta karya

Aaaaa...... itu karena kau tidak tau
Sebagian dari mereka merasa rindu
Mendapat kemewahan seperti dirimu
Yang selalu siap membuka pintu
Seperti engkau menyambut suamimu

Alhamdulillah wa syukurillah
Ketika suamimu hanya memintamu dirumah
Berarti ia siap bekerja keras mencari nafkah
Menyokong semua tanpa berkeluh kesah

Berada dirumah tak berarti tanpa arti
Semoga Allah memberikanmu jalan pengganti
Dalam meraih impian yang kau cari
Dari sudut ternyaman di rumahmu sendiri

Maaf... Lukisan hati ini tak bermaksud membandingkan
Terhadap mereka yang berjasa mengambil peran
Keluar rumah dengan berjuta alasan perjuangan

Tulisan ini dibuat untuk menghibur hati
Para ibu yang merasa kehilangan eksistensi
Bahkan terkadang berkecil hati
Merasa diri begitu tak berarti

Untukmu para ibu yang dirumah
Mari ikhlaskan hatimu dan berpasrah
Agar peluang surga yang ada dirumah
Tak terhapus dengan keluh kesah

ISTRI QONA'AH


Bismillaah …

Tadi malam saya mendapatkan satu pelajaran lagi tentang sifat qona’ah seorang istri. Setelah banyak kisah tentang wanita-wanita yang qona’ah sampai kepada saya. Baik dari kalangan shahabiyah -radliyallaahu ‘anhunna-, maupun dari teman dan sahabat saya.

Tiap kali mendengar tentang seorang wanita yang berhasil mendidik jiwanya agar mudah untuk merasa cukup, maka tiap kali itu pula hati ini bergetar.. Kadang ada air mata yang tak dapat terbendung. Entahlah! Hanya merasa bahwa mereka begitu luar biasa di mata saya. Dalam zaman yang serba hedonis ini, ada sebentuk kepasrahan dalam hati mereka atas apa yang Allah berikan. Ridha. Tidak mengeluh. Bersabar.

Teman saya itu masih terlalu muda untuk menikah. Usianya masih belasan. Tapi ia berani untuk menyelamatkan agama dan kehormatannya dengan cara yang agung: menikah. Ia tahu sang suami belum punya pekerjaan tetap. Tapi ia yakin bahwa sang suami tidak akan menyia-nyiakan dirinya. Mulai dari berjualan gorengan, sampai jadi kuli bangunan. Apa sajalah asalkan halal. Asalkan dapat menafkahi anak dan istri. Pernah sang suami bekerja di proyek bilangan Salemba. Karena tidak punya kendaraan, mau naik angkot pun biaya pas-pasan. Akhirnya ditempuh juga perjalanan itu, Cibubur-Salemba dengan bersepeda. Setiap hari pulang pergi.

Subhanallaah …

Mengapa dia rela berpayah-payah seperti itu? Karena ia sadar kewajibannya sebagai kepala keluarga. Dan bagaimanakah sikap sang istri? Dia senantiasa tersenyum dalam kesabaran. Walau terpaksa tinggal dengan mertua, walau tempat tinggalnya sangat tidak layak dikatakan sebagai ‘rumah’, tapi lebih pantas disebut ‘bedeng’, walau penghasilan suami pas-pasan.. Tapi ketaqwaan pada Allah menahannya dari berkeluh kesah dan meminta-minta. Ia tampak bahagia dengan suami dan kedua anaknya yang masih kecil-kecil..bahagia dengan kehidupannya. Walau ia pernah bercerita bahwa ia tidak pernah membelikan baju untuk anaknya seharga lebih dari dua puluh ribu…..

Astaghfirullah. Saya merasa amat malu pada diri sendiri. Bukankah yang saya terima ini sudah lebih dari cukup? Patutkah saya mengeluh? Apa lagi yang kurang? Tidakkah semua ini patut disyukuri?

“Fabi’ayyi ‘alaai rabbikuma tukadzdziban? Maka, nikmat Rabb-Mu manakah yang kamu dustakan?” (Surah Ar-Rahmaan)

Ada lagi seorang kawan yang suaminya seorang tukang permak baju keliling. Anaknya sudah dua, yang paling besar sudah masuk SD. Yang kecil baru 13 bulan. Seringkali diuji dengan anaknya yang sakit-sakitan. Tampak kesabaran menghiasi wajah sang istri. Tak ada keluhan. Seolah tanpa beban. Karena ia yakin.. Allah-lah sebaik-baik penjaga dan pemberi rizqi. Qaddarallaahu wa maa sya’a fa’al…

Suami mana yang tidak teduh hatinya memiliki istri-istri yang begitu sabar dan tabah dalam mengayuh biduk bersamanya?

Mereka (para suami) pantaslah bersyukur. Di saat banyak wanita yang menuntut tambahan harta dunia, bahkan mendorong suaminya untuk menghalalkan segala cara. Hanya untuk memuaskan rasa dahaga yang tidak akan pernah tuntas. Tapi istri shalihah selalu menyejukkan mata suaminya dengan kesyukuran dan kesabarannya.

Jadi teringat ucapan suami sehari setelah pernikahan kami, dengan menatap mata dan menggenggam tangan saya, “Istriku, apakah engkau akan selalu setia menemaniku, dalam suka maupun duka?”.

Dengan mantap saya menjawab, “Insya Allah wahai suamiku..”

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” (Riwayat Muslim)

“Jika seorang wanita mengerjakan shalat lima waktu, berpuasa satu bulan (Ramadhan) penuh dan mentaati suaminya, maka hendaklah ia memasuki dari pintu Surga manapun yang ia kehendaki.” (Riwayat Ahmad dan ath-Thabrani).


https://www.facebook.com/renunganuntukkudanuntukmu

APALAH ARTINYA RUMAH YANG MEGAH




Ketika kapal Titanic dibuat dengan maksud pongah, maka perhatikan bagaimana ia ditenggelamkan, meski kapal mewah itu dirancang dengan teknologi serba ‘wah’.

Ketika kapal Nabi Nuh dibuat dengan niat shahihah (niat yang lurus), maka perhatikan pula bagaimana ia diselamatkan, meski kapal kayu itu dirancang jauh dari unsur tekonologi yang mewah.

Begitu pula halnya dengan rumah yang bahagia. Ia bukan soal bangunan yang megah, melainkan lurus dan bersihnya hati para penghuni rumah


https://www.facebook.com/renunganuntukkudanuntukmu

TAK ADA YANG INDAH TANPA QONA'AH



#TAK ADA YG INDAH TANPA QANA'AH

Punya waktu luang dan tenaga,
tapi blm memiliki harta
Itulah masa remaja

Punya kekuatan dan harta,
tapi tdk memiliki wkt bergembira
Begitulah masa bekerja

Ada waktu luang dan harta,
tapi tak lagi punya kekuatan dan tenaga
Itulah masa usia senja

Begitulah kehidupan dunia,
Tatkala satu kelebihan disandangnya,
Satu yang lain hilang darinya

Sementara kita mengira,
Kehidupan org lain lbh bahagia
Padahal org lain menyangka,
Hidup kita lebih sejahtera

#Itu krn kita kehilangan sesuatu yang sgt berharga di dunia; sifat qana’ah, menerima kenyataan yang ada

18 TINGKATAN MANUSIA DI AKHIRAT.......



18 TINGKATAN MANUSIA DI AKHERAT

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim .. Setiap bulan di kantorku ada pengajian. Dan pengajian Senin 6 Maret kali ini disi oleh Ustadz M.Subky Al Bughury dengan topik 18 tingkatan manusia di akhirat Buatku sih bagus yaa .. jadi aku posting di fp ini.

18 Tingkatan manusia di akhirat ..

Sebuah Ijtihad Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, tentang tingkatan dan kedudukan manusia di akhirat, sebagai sarana muhasabah bagi setiap manusia yang merindukan surga..

# Peringkat pertama : Ulul Azmi, mereka adalah Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, Nabi Isa as dan Nabi Muhammad saw, mereka adalah penghuni paling atas (peringkat tertinggi) dan syafa’at berputar pada mereka hingga mereka menyerahkannya pada penutup para Nabi dan Rasul Nabi Muhammad saw.

# Peringkat kedua : Nabi dan Rasul yaitu nabi dan rasul selain Ulul Azmi ; Nabi Adam as, Nabi Idris as, Nabi Hud as, Nabi Luth as, Nabi Shalih as, Nabi Ismail as, Nabi Ishaq as, Nabi Yaqup as, Nabi Yusuf as, Nabi Syu’aib as, Nabi Harun as, Nabi Yunus as, Nabi Ayub as, Nabi Dzulkifli as, Nabi Ilyas as, Nabi Ilyasa as, Nabi Daud as, Nabi Sulaiman as, Nabi Zakaria as dan Nabi Yahya as. Peringkat mereka berdasarkan keutamaan mereka.

# Peringkat ketiga : Para nabi yang tidak tercantum dalam Al-Qur’an, mereka memiliki nubuwwah (kenabian) tapi tidak memiliki risalah karena tidak diutus kepada satu ummat, Allah swt mengutamakan mereka dengan mengutus malaikat kepada mereka, jumlah mereka dalam riwayat Abu Dzar ada 100ribuan lebih.

# Peringkat keempat : Pewaris para rasul dan pengganti mereka dimasing-masing ummatnya. Mereka adalah pengganti rasul, wali rasul, orang-orang pilihan rasul, penjaga rasul dan kelompok yang dijamin selalu berada dalam kebenaran (sahabat) QS An Nisa : 69

# Peringkat kelima : Para pemimpin yang adil. Mereka adalah 1 dari 7 golongan yang akan mendapat perlindungan. Sabda Rasul : Sesungguhnya orang yang adil berada pada mimbar-mimbar dari cahaya pada hari kiamat disebelah kanan Ar-Rahman, dan kedua tangannya adalah kanan, yaitu mereka yang adil dalam pemerintahannya, keluarganya dan jabatan yang diamanahkan kepada mereka –HR Muslim-

# Peringkat keenam : Mujahidin, mereka adalah orang-orang yang berjuang dijalan Allah swt QS At Taubah : 120

# Peringkat ketujuh : Ahlul Itsar, mereka adalah orang-orang yang senantiasa mendahulukan kepentingan orang lain, bershadaqah dan berlaku baik kepada manusia sesuai dengan kemashlahatan orang yang dibantunya QS 2 : 261, 2 : 274, 57 : 11

# Peringkat kedelapan : Orang-orang yang Allah swt bukakan pintu-pintu kebaikan yang banyak. Mereka adalah orang yang disamping mengerjakan shalat, puasa, haji, tilawah, I’tikaf, dzikir dll. Mereka juga sangat serius dalam meningkatan buku catatan amal perbuatan mereka, seperti amal jariyah yang akan terus mengalir kepadanya walaupun ia telah kembali ke sisi Allah azza wa jalla

# Peringkat kesembilan : Ahlul Najat, mereka adalah orang-orang yang hanya sebatas mengerjakan perintah yang wajib dari Allah swt. Dan meninggalkan larangan-larangan Allah swt. QS An Nisa : 31

# Peringkat kesepuluh : Orang yang mendapatkan karunia taubat dari Allah swt sebelum kematiannya, mereka adalah orang-orang yang telah menzalimi diri dengan dosa-dosa besar namun mereka menutup kehidupannya dengan taubatan nashuha. QS Maryam : 60

# Peringkat kesebelas : Orang sekali waktu berbuat kebaikan, tapi diwaktu yang lain berbuat kejahatan. Mereka adalah orang-orang yang belum sempat bertaubat dari dosa dan kemaksiatan yang diperbuatnya, akan tetapi setelah ditimbang dosanya lebih ringan dari dari amal kebaikannya sehingga Allah swt memasukkannya ke surga QS Al A’raaf : 8-9

# Peringkat keduabelas : Orang amal kebaikannya berimbang dengan keburukannya, mereka adalah orang yang terakhir masuk surga dari kelompok yang tidak api neraka, selama penantian mereka berada di Al A’raaf (antara surga dan neraka) QS Al A’raaf : 46-47

# Peringkat ketigabelas : Kelompok yang penuh dengan kemaksiatan dan sangat ringan timbangan amal kebaikannya. Mereka adalah orang yang akan masuk surga namun harus merasakan adzab neraka disebabkan kemaksiatan mereka yang sangat banyak, kemudian mereka mendapatkan syafa’at dari Nabi Muhammad saw dan masuk kedalam surga.

# Peringkat keempatbelas : Kelompok manusia yang tidak memiliki keimanan, tidak juga ketaatan, tidak kemaksiatan dan tidak pula amal shalih. Mereka adalah orang gila, yang tidak sampai dakwah kepada mereka, orang tuli dan anak-anak orang musyrik yang meninggal waktu kecil

# Peringkat kelimabelas sampai dengan kedelapanbelas :
Orang munafik zindik, pemimpin kafir, para pengikut kekafiran, golongan jin yang kafir. Mereka adalah makhluk yang kekal didalam neraka Allah swt, karena keingkaran mereka dan penolakan mereka terhadap agama Allah swt. QS Al A’raaf : 38, Al Baqarah : 166-167, Al Hadid : 13-14

KEMANA PERGINYA DOA ????


KEMANA PERGINYA DO’A?

Bismillah .. Jika berharap uang, ternyata yang datang hutang ..
Jika meminta kemudahan, yang hadir justru kesulitan ..
Jika doakan kesehatan, yang hampiri penyakit ..

Jangan kau tanya mengapa Allah tak kabulkan doa ..
Jangan kau paksa kapan Allah ..
akan ijabahkan doa ...

Jangan kau heran mengapa Allah ..
abaikan doa ..

Tapi tanyakan seperti apa tubuhmu bicara ..
tanyakan seperti apa hatimu berkata ...

Apa Subuhmu menjelang dhuha?
Apa Dzuhurmu sisa waktu bisnis yg kau punya?
Apa Ashar-Maghrib mu terlalu dekat waktunya?
Apa Isya mu terlewat karena lelah yg ada?

Jangan salahkan Allah, ..
Jika kau kira bisa bebas berbuat dosa ..
lalu bisa putihkan dengan Umroh tiap tahun adanya ...

Jangan salahkan Allah, ..
Jika ayat suci hanya kau pilih beberapa ..
Surat Yusuf agar mendapatkan putera ganteng nan sholeh, ..
Surat Maryam agar memperoleh puteri nan cantik sholehah, ..
Surat Ar-Rahman agar berlimpah rejeki ...

Dan jangan salahkan Allah, jika ayat-ayatNya tak pernah dibaca ataupun diamalkan dalam kehidupan nyata ...

Jika titah Allah hanyalah beban, ..
Jika ibadah kepada Allah hanyalah dagang ,..
hanya untung dan rugi ….
Jangan harap kecintaanNya akan datang …

Duhai Allah …
Jagalah kami dari hal2 yg demikian ... aamiin ..

---- Nasehat Untuk Diri ----

https://www.facebook.com/renunganuntukkudanuntukmu

Senin, 23 Juni 2014

MENGAPA SHALAWAT NARIYAH DILARANG ????


Mengapa Shalawat Nariyah Dilarang?
Tanya:
Saya pernah membaca artikel tentang shalawat nariyah di Konsultasi Syariah. Pertanyaannya mengapa Konsultasi Syariah.com mempermasalahkan shalawat nariyah. Padahal ini shalawat yg baik, memiliki banyak fadhilah.
Itu saja, mohon tanggapannya.
Dari: Obet, jawa tengah
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Berikut penjelasan salah satu situs yang menyebutkan keutamaan shalawat nariyah,
“Jika mendapat kesusahan karena kehilangan barang, hendaknya membaca sholawat ini sebanyak 4444 kali. Insya Allah barang yang hilang tersebut akan cepat kembali. Jika barang tersebut dicuri orang dan tidak dikembalikan, maka pencuri tersebut akan mengalami musibah dengan kehendak Allah swt. ….
Untuk melancarkan rezeki, memudahkan tercapainya hajat yang besar, menjauhkan dari gangguan jahat, baca sholawat ini sebanyak 444 kali, boleh dibaca sendiri atau berjamaah. Syeih Sanusi berkata: “ Barangsiapa secara rutin membaca shalawat ini setiap hari sebanyak 11 kali maka Allah swt akan menurunkan rezekinya dari langit dan mengeluarkannya dari bumi serta mengikutinya dari belakang meski tidak dikehendakinya…”
Jika orang yang mengamalkan shalawat nariyah bersedia untuk merenung sejenak – berfikir sejenak saja dengan akal sehatnya – dia akan bisa menyimpulkan hal yang aneh mengenai shalawat nariyah.video kajian aqidah ahlussunnah
Pertama, semua manusia yang bisa membaca telah sepakat bahwa shalawat nariyah tidak pernah diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sahabat, tabiin, tabi’ tabiin, para ulama imam madzhab, maupun para ulama ahlus sunah yang menjadi sumber rujukan. Kita sendiri tidak tahu, kapan pertama kali shalawat ini diajarkan. Yang jelas, shalawat ini dicetak dalam buku karya Al-Barzanji yang banyak tersebar di tanah air.
Nah.., jika deretan manusia shaleh yang menjadi sumber rujukan ibadah tidak pernah mengenal shalawat ini, bagaimana mungkin ada embel-embel fadhilah & keutamaannya. Dari mana sumber fadhilah yang disebutkan? Amalannya saja tidak pernah dikenal di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat, bagaimana mungkin ada fadilahnya??
Ini jika mereka bersedia untuk berfikir.
Kedua, beberapa orang ketika diingatkan bahwa shalawat nariyah tidak pernah dikenal dalam islam, dia berontak dan berusaha membela. Bila perlu harus menumpahkan darah, demi shalawat nariyah.
Jika orang ini bersedia untuk berfikir dan merenung, seharunya dia malu dengan tindakannya.
Saya ulangi, mereka yang membela shalawat nariyah, yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa shalawat nariyah tidak pernah dikenal oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat. Lantas mengapa harus dibela-bela?
Jika dia membela kalimat laa ilaaha illallah, dan memusuhi orang yang melarang membaca kalimat tauhid itu, ini perjuangan yang bernilai pahala. Karena kalimat tauhid adalah pembeda antara muslim dan kafir.
Tapi membela shalawat nariyah, apanya yang mau dibela? Apakah ini menjadi pembeda antara muslim dan kafir? Atau pembeda antara pengikut Nabi dan musuh Nabi?
Apakah dengan tidak membaca shalawat nariyah orang jadi berdosa? Apakah meninggalkan shalawat nariyah akan masuk neraka?
Bukankah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat tidak pernah mengenalnya dan tidak pernah mengamalkannya? Bukankah shalawat nariyah tidak pernah dikenal dalam islam?
Ini jika dia bersedia untuk berfikir.
Ketiga, jika kita perhatikan, dalam shalawat nariyah terdapat beberapa bait yang maknanya sangat berbahaya. Pengkultusan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semua kaum muslimin menghormati dan mencintai beliau. Namun apapun alasannya, sikap kultus kepada manusia siapapun, tidak pernah dibenarkan dalam islam.
Allah ingatkan status Rasul-Nya kepada umat manusia, bahwa sekalipun beliau seorang nabi & rasul, beliau sama sekali tidak memiliki sifat-sifat ketuhanan.
قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Katakanlah: “Aku tidak berkuasa memberikan manfaat bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. dan Sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Al-A’raf: 188).
Kita perhatikan, Allah sampaikan bahwa Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia biasa, seperti umumnya manusia. Semua sifat manusia ada pada dirinya, sehingga sama sekali tidak memiliki kemampuan di luar batas yang dimiliki manusia. Beliau tidak bisa mendatangkan rizki, tidak mampu menolak musibah dan balak, selain apa yang dikehendaki Allah. Beliau juga tidak bisa mengetahui hal yang ghaib, selain apa yang Allah wahyukan. Hanya saja, beliau adalah seorang uturan, basyir wa nadzir, yang bertugas menjelaskan syariat. Sehingga beliau wajib ditaati sepenuhnya.
Dalam shalawat nariyah, terdapat kalimat pengkultusan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang itu bertentangan dengan kenyataan di atas.
Lafadz tersebut adalah:
تـُــنْحَلُ بِهِ العُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الحَوَائِجُ وَ تُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ
Rincian:
(تنحل به العقد)
: Segala ikatan dan kesulitan bisa lepas karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
(وتنفرج به الكرب)
: Segala bencana bisa tersingkap dengan adanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
(وتقضى به الحوائج)
: Segala kebutuhan bisa terkabulkan karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
(وتنال به الرغائب)
: Segala keinginan bisa didapatkan dengan adanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
Empat kalimat di atas merupakan pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika kita perhatikan, empat kemampuan di atas merupakan kemampuan yang hanya dimiliki oleh Allah dan tidak dimiliki oleh makhluk-Nya siapa pun orangnya. Karena yang bisa menghilangkan kesulitan, menghilangkan bencana, memenuhi kebutuhan, dan mengabulkan keinginan serta doa, hanyalah Allah. Seorang Nabi atau bahkan para malaikat sekalipun, tidak memiliki kemampuan dalam hal ini.
Seorang guru qiraah memberikan pengumuman kepada para muridnya:
“Siapa yang membuat lagu qiraah SELAIN yang saya ajarkan, saya TIDAK akan memberikan nilai, apapun bentuk lagu qiraah itu. Dan jika lagu qiraah yang baru itu fals, gak enak didengar, akan didenda 100 juta.”
Kira-kira, apa yang akan dilakukan oleh siswa. Dari pada gitu, mending ikutin aja lagu qiraah yang diajarkan guru.
Orang yang mengamalkan shalawat nariyah, apa bisa dia harapkan dari amal ini? Mengharapkan pahala? Pahala dari mana, sementara tidak pernah ada janji pahala, dan Na

ADA KESYIRIKAN DALAM SALAWAT NARIYAH.......

 

Hukum Amalan Shalawat Nariyah

Pertanyaan:
Apa benar shalawat nariyah itu diharamkan dan tidak boleh dibaca? Terima kasih
Dari: Dina

Jawaban:
Segala puji bagi Allah yang telah mengumpulkan kita dalam barisan orang-orang yang beriman. Kita memohon kepada Allah agar kita semua diberi kekuatan untuk bisa istiqomah di atas tauhid sampai mati.
Semua umat Islam sepakat bahwa syirik adalah dosa yang sangat besar, yang tidak akan Allah ampuni jika dibawa sampai mati, dan pelakunya belum bertaubat.
Namun sayangnya banyak orang yang tidak memahami pengertian yang tepat tentang syirik. Akibatnya banyak orang yang melakukan perbuatan syirik namun dia tidak merasa kalau dirinya telah melakukan kesyirikan.
Bahkan yang lebih menyedihkan, ada orang yang melakukan kesyirikan namun dia merasa sedang melakukan ibadah. Sehingga sangat sulit bagi orang yang terjerumus ke dalam perbuatan ini untuk diingatkan. Karena bagaimana mungkin perbuatannya bisa disalahkan sementara dia meyakini bahwa dirinya sedang mendapatkan pahala dengan perbuatannya.
Kita ucapkan innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun, ada musibah besar yang menimpa kaum muslimin, melakukan perbuatan yang mendatangkan murka Allah namun dia merasa sedang mendapatkan pahala dari Allah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا ( ) الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
Katakanlah (wahai Muhammad): Apakah telah kami sampaikan kepada kalian tentang orang yang paling rugi perbuatannya? Mereka itulah orang-orang yang sesat amal perbuatan mereka di dunia sementara mereka bahwa diri mereka sedang berbuat kebaikan.” (QS. Al Kahfi: 103-104)
Sungguh benar apa yang disebutkan dalam sebuah hadis:
الشرك في هذه الأمة أخفى من دبيب النمل
Sesungguhnya syirik pada umat ini (umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam) lebih samar dari pada jejak semut.” (disebutkan oleh Syaikhul Islam dalam kitab Al-Iman dan dinilai shahih oleh Al-Albani).
Betapa tersembunyi dan samarnya gambaran syirik yang disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika hanya dilihat secara selintas tanpa diamati dengan seksama maka tidak mungkin orang akan bisa melihatnya. Karena itulah banyak di antara kaum muslimin yang terjerumus ke dalamnya. Namun, sayangnya banyak orang yang dirinya merasa aman dari kesyirikan. Hanya kepada Allah kita berlindung…
Pengertian Syirik
Untuk menilai dan memahami apakah terdapat kesyirikan pada shalawat nariyah, terlebih dahulu kami sampaikan pengertian syirik. Secara bahasa syirik artinya menduakan atau menggolongkan sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Sedangkan secara istilah, ada beberapa pengertian yang disampaikan oleh para ulama. Definisi yang paling bagus adalah definisi yang dibawakan oleh syaikh Abdurrahman bin Muhammad bin Qosim dalam catatan beliau untuk kitab tauhid, beliau memberi keterangan bahwa
تسوية غير الله بالله في شيء من خصائص الله
“Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang menjadi sifat khusus bagi Allah.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman menceritakan teriakan orang musyrik ketika di akhirat:
تَاللَّهِ إِنْ كُنَّا لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ ( ) إِذْ نُسَوِّيكُمْ بِرَبِّ الْعَالَمِينَ
Demi Allah, sesungguhnya kami dulu (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata. Karena kami mempersekutukan kalian (para sesembahan selain Allah) dengan Rab semesta alam.” (QS. As-Syu’ara: 97 – 98)
Ketika ada makhluk yang derajatnya diangkat tinggi-tinggi, sehingga berada pada derajat yang setara dengan Allah, itulah syirik.
Ketika ada makhluk yang dianggap mampu mengabulkan doa atau mampu menghilangkan bencana, atau mampu mewujudkan keinginan, atau memiliki kemampuan lainnya yang hanya dimiliki oleh Allah maka itulah syirik.
Karena yang memiliki kemampuan semua ini hanya Allah. Artinya sifat ini adalah sifat khusus bagi Allah yang tidak dimiliki oleh makhluk.
Barangsiapa yang memberikan sifat-sifat ini kepada selain Allah, siapa pun orangnya, maka dia berarti telah merampas hak khusus Allah. Itu sebabnya, syirik merupakan tindakan kezhaliman yang paling besar, karena syirik telah merampas hak Dzat Yang Maha Besar, yaitu Allah Ta’ala. Allah berfirman, menceritakan nasihat Luqman:
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Wahai anakku, jangan menyekutukan Allah. Karena menyekutukan Allah (syirik) adalah kezaliman yang besar.” (QS. Al-Isra: 13)

Syirik dalam Salawat Nariyah

Mari kita beralih pada pembahasan shalawat nariyah. Ada beberapa hal yang patut dikoreksi dari shalawat ini:
Pertama, pada shalawat ini terdapat beberapa lafadz yang maknanya telah melanggar pengertian syirik di atas. Lafadz tersebut adalah:
تـُــنْحَلُ بِهِ العُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الحَوَائِجُ وَ تُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ
Rincian:
(تنحل به العقد)
: Segala ikatan dan kesulitan bisa lepas karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
(وتنفرج به الكرب)
: Segala bencana bisa tersingkap dengan adanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
(وتقضى به الحوائج)
: Segala kebutuhan bisa terkabulkan karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
(و تنال به الرغائب)
: Segala keinginan bisa didapatkan dengan adanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
Empat kalimat di atas merupakan pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika kita perhatikan, empat kemampuan di atas merupakan kemampuan yang hanya dimiliki oleh Allah dan tidak dimiliki oleh makhluk-Nya siapa pun orangnya. Karena yang bisa menghilangkan kesulitan, menghilangkan bencana, memenuhi kebutuhan, dan mengabulkan keinginan serta doa hanyalah Allah.
Seorang Nabi atau bahkan para malaikat tidak memiliki kemampuan dalam hal ini. Oleh karena itu, ketika pujian-pujian ini ditujukan kepada selain Allah (termasuk kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam) maka berarti telah menyamakan makhluk tersebut dengan Allah dalam perkara yang menjadi hak khusus bagi Allah. Cukuplah kita ingat firman Allah yang memerintahkan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mengatakan:
قُلْ إِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا رَشَدًا
Katakanlah (wahai Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam): Aku tidak memiliki kemampuan untuk menghindarkan kalian dari bahaya dan tidak pula mampu memberi kebaikan pada kalian.” (QS. Al-Jin: 21)
Dalam ayat yang lain, Allah juga menegaskan:
قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Katakanlah (wahai Muhammad), aku tidak mampu memberikan manfaat maupun menimpakan bahaya untuk diriku, selain apa yang dikehendaki Allah. Andaikan aku tahu hal yang gaib, tentu aku akan memperbanyak untuk mendapatkan kebaikan dan tidak mungkin ada bencana yang menimpaku. Aku hanyalah pemberi peringatan dan pemberi kabar gembira bagi kaum yang beriman.” (QS. Al-A’raf: 188)
Itulah pengakuan beliau yang sesuai dengan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Artinya, beliau sama sekali tidak memiliki sifat-sifat ketuhanan. Beliau sama sekali tidak memiliki kemampuan sebagaimana yang dimiliki Allah, seperti mengabulkan doa atau menghilangkan bencana.
Bukankah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri juga pernah mengatakan kepada Fatimah, “Wahai Fatimah, lakukanlah apa yang kamu inginkan, (namun ingat) saya tidak mampu melindungimu dari (adzab) Allah sedikit pun.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri tidak bisa menghalangi keburukan dan kondisi kekurangan yang menimpa beliau dan para sahabat. Sebagaimana disebutkan dalam sejarah perjalanan beliau, bahwasanya beliau pernah terluka ketika Perang Uhud, kaki beliau berdarah-darah karena dilempari orang-orang kafir, beliau merasakan lapar hingga perut beliau diganjal dengan dua batu, beliau pernah jatuh dari kendaraan, beliau pernah tersihir dan masih banyak bencana dan kesulitan yang beliau alami ketika berdakwah.
Jika beliau sendiri tidak mampu menyelamatkan diri beliau sendiri dari segala bentuk kesulitan, bagaimana mungkin diri beliau bisa menyelamatkan orang lain dari kesulitan. Semua ini terjadi karena beliau adalah seorang hamba dan manusia biasa. Hanya saja perintah dan larangan beliau ditaati karena kedudukan beliau sebagai seorang utusan Allah Ta’ala.
Kedua, dalam shalawat ini terdapat pujian yang berlebihan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Sementara pujian berlebihan kepada beliau merupakan salah satu sikap yang dilarang keras oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Suatu ketika ada seorang sahabat memuji Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengatakan: “Engkau adalah manusia terbaik di antara kami, putra dari manusia terbaik kami,…” kemudian beliau bersabda, “Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan dalam memuji Nabi Isa ‘alaihi wa sallam. Aku hanyalah seorang hamba, maka sebutlah Aku: Hamba Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth).
Jika pujian semacam ini dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, padahal di sana tidak mengandung ungkapan kesyirikan, maka bagaimana lagi dengan pujian yang mengandung kalimat-kalimat kesyirikan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai manusia, hati-hatilah kalian (jangan sampai) melakukan ghuluw (bersikap berlebihan) dalam beragama. Karena sesungguhnya sikap ini telah menghancurkan umat-umat sebelum kalian.” (HR. Ibn Majah dan dishahihkan Syaikh Al Albani).
Ketiga, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mengajarkan bentuk shalawat semacam ini.
Shalawat yang beliau ajarkan adalah shalawat yang sering dibaca ketika shalat pada saat duduk tasyahud.
Dalam sebuah hadis riwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim, Dari sahabat Ka’ab bin ‘Ujrah radhiallahu ‘anhu, beliau mengatakan, “Wahai Rasulullah, Allah telah mengajari kami bagaimana cara memberi salam kepadamu, tapi bagaimanakah cara memberikan shalawat kepadamu?” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bacalah:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ،
اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Dari hadis di atas dapat disimpulkan bahwa shalawat ini adalah shalawat terbaik, dengan ditinjau dari beberapa sisi:
- Shalawat ini diajarkan langsung oleh Nabi kepada sahabat yang bertanya tentang shalawat. Padahal setiap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang masalah agama, maka beliau akan memberikan jawaban terbaik sesuai dengan apa yang Allah ajarkan.
- Dzahir hadis menunjukkan bahwa sebelumnya sahabat tidak tahu cara bershalawat, kemudian baru diajari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini menunjukkan bahwa shalawat tersebut adalah cara bershalawat kepada beliau yang ditetapkan oleh syariat Islam. Oleh karena itu, orang yang membaca shalawat yang tidak diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dikhawatirkan sudah dianggap telah mengganti ajaran beliau dengan ajaran yang lain.
- Shalawat ini dibaca pada saat shalat. ini menunjukkan keistimewaan pada shalawat ini.
Keempat, dari sisi penamaan.
Shalawat ini diberi nama dengan shalawat naariyah (النارية). Patut diketahui bahwa kata naariyah merupakan pecahan dari kata naar (النار) yang artinya api. Maka bagaimana mungkin sesuatu yang isinya doa diberi nama yang mengesankan sesuatu yang buruk. Oleh karena itu, sebagian ulama mengatakan bahwa ditinjau dari sisi namanya menunjukkan bahwa orang yang membuat shalawat ini adalah orang yang tidak paham agama dan kurang memahami kosa kata bahasa Arab. Dan ini sekaligus bukti bahwa shalawat ini bukanlah bagian dari ajaran syariat.
Allahu waliyyut taufiiq
Mari kita berupaya semaksimal mungkin menghindari kesyirikan, sebagaimana semangat ini diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat
Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
Artikel www.KonsultasiSyariah.com

KEPADA GADIS YANG MENUNGGU


heart-to-heart-aurora
KEPADA GADIS YANG MENUNGGU…
.
.
.
Kelak akan datang seorang lelaki, entah siapa, menemui Ayahmu. Dan berkata “Izinkan aku menjadi Imam anakmu di sejadah rindu”
.
.
.
Kelak akan datang seorang lelaki, entah siapa, menemui Ibumu. Dan berkata “Izinkan anakmu menjadi Ibu untuk anak-anakku”
Dengan izinNya,
Suatu hari nanti.
AAmIin

SABAR


Ada batas-batas manusia yang terlalu tinggi untuk kita lampaui. Tapi jika kita taat kepada Allah, jangan khawatirkan itu lagi. Tuhan Maha Tahu batas-batas kemampuan diri hambaNya. Dia takan membebani kita melebihinya.
Alangkah agungnya!.
Allah akan bukakan jalan keluar dari masalah-masalah yang diluar kuasa kita.

"Hikmah sejati tak selalu terungkap di awal pagi"
karena seringkali ketidaktahuan merabunkan kesan sesaat.

Tapi yakin,
Allah lebih tahu tentang kita.

(2:216)
:’)

from: gadis oktober.com

.................

 
Tuhan, ketika Engkau letakkan hatiku, kumohon jangan letakkan pada hati yang salah.
Aku lelah bersama mereka yang datang lalu pergi lagi..
—  UH (via purnamatanpanama)