Kamis, 27 Februari 2014

SAJAK MASBULOH.....



*Sajak "Masbuloh"

Saya memang masih jomblo
Terus kenapa?
Jodoh saya masih LDR, long distance relationship
Masih disimpan jauh sekali besok lusa, di masa depan

Saya memang belum menikah
Terus kenapa?
Yang terbaik, selalu disimpan terakhir
Jagoan selalu muncul di ujung2
Dan saya akan menunggu dengan sabar

Saya memang belum punya pasangan
Terus kenapa?
Saya memilih memperbaiki diri
Fokus belajar dan bekerja
Maka yang terbaik akan datang sendiri

Saya memang masih kondangan sendiri
Terus kenapa?
Besok lusa akan tiba gilirannya
Saya percaya dengan janji2 terbaik
Dan doa2 terbaik dari orang yang sungguh peduli
Bukan sekadar rese' sibuk bertanya
Sambil tertawa cengengesan
Wajah sok akrab tapi sebenarnya meremehkan

Saya memang masih jomblo
Terus kenapa?
Masbuloh?
Masalah buat loh?

*DarwisTere Liye
**Sajak ini khusus buat yang bete ditanya2 kapan menikah

Rabu, 26 Februari 2014

TOLONG JEMPUT AKU (VERSI COPAS).... sukaaaa ;)


Another summer day

Has come and gone away
But I wanna go home ..

Hai kamu,

Kamu apa kabar? Aku tidak tahu lagi bagaimana keadaanmu (yang sebenarnya) sekarang. Terlalu banyak rasa, terlalu banyak warna, dan aku takut. Aku takut merasakan sesuatu yang tidak ingin aku rasakan. Aku tidak ingin melihat warna yang tidak aku inginkan. Jadi aku memilih menghindarimu. Yang jelas aku tahu, kamu masih hidup. Masih berusaha bersuara, menyanyikan mimpi-mimpi meski realita terus menggusur keberadaanmu.

Kamu tahu, waktu berganti dengan cepat belakangan ini. Aku merasa dilempar kesana kemari. Aku merasa semuanya menjadi tiba-tiba. Tiba-tiba siang, tiba-tiba malam, tiba-tiba pagi. Waktu seakan berlari, sedang aku tak ingin beranjak. Disini nyaman, kamu tahu itu. Waktu seakan menghukumku, aku yang tidak bisa berbuat begitu banyak. Tidak mau tepatnya. Terlalu takut. Dia menghukumku dengan membiarkanku tertinggal. Atau aku yang sedang menghukum diri sendiri? Atau aku sendiri yang tak mau berlari. Aku bingung, kamu pasti tahu. Kamu mengenalku, begitu baik. Meski aku kini semakin tidak mengenalimu, atau pura-pura tidak mengenalimu. Semua kata-kata ‘bertarunglah satu ronde lagi’ itu benar-benar membuatku jungkir balik.


May be surrounded by

A million people I
Still feel all alone
I just wanna go home
Oh, I miss you, you know

Dan malam ini, aku ingin mengakui satu hal padamu. Aku merindukanmu. Kamu? Apakah kamu masih merindukanku yang sekarang? Yang semakin jauh dari sosok ideal yang selalu kamu idam-idamkan. Aku merindukanmu. Suara-suaramu tentang mimpi. Suara-suaramu tentang jangan menyerah. Kata-katamu tentang terus melangkah. Kata-katamu tentang menjadi diri sendiri. Aku merindukan itu. Kamu yang menengadah tanpa takut akan matahari. Aku ingin pulang, ke tempatmu. Semua terasa melelahkan. Tapi aku tak ingin kamu melihat aku yang seperti ini. Kamu selalu membayangkan bertemu aku yang bersinar dan sekarang aku redup. Aku tidak ingin membuatmu kecewa.

Kamu selalu memandangku dengan yakin, aku bisa. Kamu selalu berkata aku bisa, selama aku berusaha. Tapi nyatanya sekarang aku tidak berusaha untuk bisa, aku berusaha untuk menghindar. Kamu takkan suka. Tapi aku ingin pulang. Bolehkah aku pulang sekarang?


And I feel just like I’m living someone else’s life

It’s like I just stepped outside
When everything was going right

Aku ingin kembali menemanimu menatap matahari. Tanpa takut. Karena setelah teriknya siang akan ada senja dan pagi yang menenangkan. Aku ingin kembali menemanimu berteduh di bawah hujan. Tanpa kegelisahan, karena kita sama-sama mencintai rinainya.

Aku ingin kembali menjadi sederhana tanpa harus (takut) memikirkan semua resiko yang harus ku tanggung atas semua keputusanku. Aku ingin kembali berani melangkah, tanpa perlu takut tersesat. Tanpa perlu takut tak diterima. Karena pada akhir hari, kamu akan selalu menerimaku. Akan ada orang-orang yang menerimaku. Dan karena dalam keadaan tersesat sejauh apapun, kamu sebenarnya selalu tahu aku ada di mana. Kamu selalu ada, memanggilku pulang. Memberitahuku jalan yang benar. Akulah yang bebal, manja, tidak ingin jalan sendirian. Padahal aku tak pernah sendiri, karena kamu selalu ada. Aku hanya terlalu takut.


Let me go home

I’ve had my run
Baby, I’m done
I gotta go home

Aku takut kenyataan akan membawaku ke tempat yang tak ku inginkan. Aku takut waktu akan meninggalkanku sendirian. Aku takut semua mimpi itu pada akhirnya akan menguap tanpa bekas. Jika mimpi itu menguap, lalu aku harus bagaimana? Kamu dan aku tahu membangun mimpi itu tidak mudah. Mereka yang sejak kecil tahu mimpinya seperti apa takkan mengerti kita. Kita yang memerlukan waktu untuk menyadari apa yang benar-benar kita inginkan, ya, kita. Aku dan kamu. Dan jika pada akhirnya tahun-tahun menyusun huruf menjadi mimpi itu terbuang sia-sia, lalu ke depannya kita harus bagaimana? Karena itulah tanpa sadar aku memilih berhenti. Aku memilih jatuh seperti dedaunan, lalu mengalir mengikuti arus. Aku tidak ingin mendayung, jika akhirnya aku takkan sampai ke tempat tujuan. Aku tidak ingin merasa kecewa. Aku takut. Tapi aku salah, aku tahu itu. Kamu selalu mengingatkanku setiap saat, bahwa aku harus mendayung. Tapi semuanya berat, kamu mengerti itu. Semuanya berat. Dan aku sendirian. Kita selalu sendiri.

Aku ingin pulang, sungguh aku ingin pulang. Oleh karena itu aku menulis semua ini untukmu. Aku ingin kamu memaksaku pulang. Tolong jemput aku. Tolong antar aku pulang. Ajari aku lagi tentang berusaha lebih keras. Ajari aku lagi tentang penyesalan yang lebih menyakitkan. Ajari aku lagi untuk tegar. Ajari aku untuk kokoh. Aku tak ingin jatuh, aku tak ingin rapuh. Aku tak ingin lumpuh. Aku ingin berlari, bersamamu, mengejar mimpi. Aku ingin bersama denganmu menatap matahari bersenang di bawah hujan. 
Tolong, jemput aku pulang..


Dengan segala sisa kesadaran yang aku punya,

Aku, 
kamu yang lainnya…
http://lintang-wahyu-mukti.blogspot.com/2013/02/tolong-jemput-aku.html

Rabu, 05 Februari 2014

HATI-HATI GERAKAN NEW AGE MOVEMENT !!!! (kiamat makin dekat)

Merenungi kembali pentingnya doa mohon perlindungan dari fitnah dajjal.... dan merenungi kembali cerita tentang dajjal yang dapat membuat syurga terlihat seperti neraka dan neraka terlihat seperti syurga dalam genggaman-genggaman tangannya...... alangkah semakin banyak dan perlu berhati-hatinya menjaga kekuatan iman di zaman yang semakin menakutkan ini...... Semoga Allah senantiasa menempatkan kita dalam jalan yang lurus, dalam iman yang kuat dan terjaga  serta dalam akidah dan tauhid yang suci murni...... aamiin....
Berikut saya temukan artikel yang harus dibaca untuk mewanti wanti dan berhati-hati...... selamat membaca ^_^ walau hanya copas semoga sumber nya mendapat pahala kebaikan...aamiin....

Arti Gerakan Zaman Baru (New Age Movement)

- Zaman Baru atau Gerakan Zaman Baru (Inggris : New Age) adalah suatu gerakan spiritual yang terbentuk di pertengahan abad ke-20. Merupakan gabungan dari spiritualitas Barat dan Timur, serta tradisi - tradisi metafisika yang mengemukakan suatu filsafat yang berpusatkan kepada manusia.

Gerakan ini mulai dikembangkan dengan munculnya latihan-latihan pengembangan diri, seminar pengembangan diri, yoga, waitankung, seminar kata-kata motivasi, dll.

Tujuannya untuk menciptakan sebuah "spiritualitas yang tanpa batasan atau dogma-dogma yang mengikat". Dengan menekankan bahwa Pikiran, Jiwa, dan Raga saling berhubungan, serta adanya bentuk Monisme dan kesatuan di dalam alam semesta. Lebih jauh gerakan ini mencoba menciptakan "suatu pandangan yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan spiritualitas" dan oleh karenanya gerakan ini menganut berbagai bentuk ilmu pengetahuan dan ilmu semu.

Lebih jauh gerakan zaman baru adalah gerakan rohaniah sosial yang campur aduk, gerakan rohaniah yang besar dan bergerak kearah kafirisasi jauh lebih besar, beberapa kasus terbukti berlabel New Age.

Pertentangan antara haq dan bathil adalah lama terjadi sejak Nabi adam diturunkan oleh Tuhan ke bumi, iblis dan keturunannya menggunankan berbagai cara agar manusia dibelokkan ke arah kesesatan, kekafiran, kemusrikan, bid'ah dan khura"fat.

Firman Allah: “Katakanlah : "Sesungguhnya Tuhanku mewahyukan kebenaran. Dia Maha mengetahui segala yang ghaib". Katakanlah: "Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi". (Saba’ 48-49).

Ketenangan batin kini menjadi barang yang mahal. Upaya manusia mendapatkan ketenangan batin dan kebahagiaan , mendorong orang untuk menelusuri komunitas-komunitas spiritual lintas agama. Tapi yang didapat hanya ketenangan semu, bahkan tertipu. Kegundahan, cemas, gamang, gelisah , tak punya pegangan hidup. Itulah yang dirasakan manusia modern dewasa ini, tatkala problematika hidup yang melilit mereka terus membelenggu jiwa dan fikiran. Karir, materi yang berlimpah, tidak membuat mereka menjadi bahagia . Yang dirasakan hanyalah kesempitan dan kegelisahan yang terus menghantui kehidupan . Harapan menemukan jalan keluar, dan mendapatkan ketenangan batin dilakukan dengan berbagai cara menyusuri komunitas-komunitas spiritual.

Agama formal yang ada mereka anggap tidak bisa memenuhi kebutuhan batin mereka untuk mendapatkan ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan. Mereka menganggap aturan agama yang ada hanya membelenggu mereka. Belum lagi masing masing agama yang mengklaim ajarannya paling benar, kemudian menyalahkan agama lain yang berujung dengan saling serang antara satu dengan yang lainnya. Sekelompok orang yang tidak puas dengan ajaran agama yang ada    mulai mencari cara hidup baru dengan meramu ajaran yang

ada dari semua agama. Mereka mencampur adukan ajaran spiritual dari Islam, Kristen, Budha, Hindu dan tradisi kuno, jadilah spiritualitas gado gado yang mereka harapkan bisa memenuhi kebutuhan rohani mereka. Cara hidup dengan meramu berbagai ajaran agama ini dikenal dengan istilah Gerakan Zaman Baru (GZB) atau dikenal didunia dengan sebutan New Age Movement, yang muncul sejak tahun 1960 di Amerika.

Gerakan Zaman Baru (New Age Movement) pada awalnya muncul di Amerika Serikat. Gerakan tersebut muncul di California sejak tahun 1960-an. yang diangkat dari ajaran Freemason, sehingga ada orang yang menyebutnya sebagai ‘American Movement’. Dengan kemajuan Amerika dalam hal teknologi, akhirnya gerakan ini dengan cepat meluas ke seluruh dunia. Sejak tahun 1970-an dan 1980-an, gerakan ini marak luar biasa. Dalam perkembangannya, Gerakan Zaman Baru mengadopsi banyak gagasan dari filsafat dan agama Timur. Gerakan ini memandang dunia tidak semata-mata jelek, tapi akan menuju kepada keadaan yang lebih baik. Pada masa-masa itu, menurut sejumlah pengamat, merupakan masa yang penuh gejolak.

Gejolak itu menimbulkan banyak perubahan di Amerika. Kaum muda tidak memedulikan budaya orang tua mereka. Mereka dengan segenap tenaga mencari nilai-nilai baru. Sarana psikedelik, obat bius dan sejenisnya menjadi media untuk menikmati ketenangan jiwa. Alasan menemukan ketenangan jiwa inilah yang akhirnya membuat mereka berpaling ke Timur. Mereka mulai mempelajari tulisan-tulisan yang berkaitan dengan hinduisme, astrologi atau berguru di tempat sepi dan terpencil (esoterisme). Pada saat itu juga, kaum muda ini mulai memperkenalkan gaya hidup baru seperti yang dilakukan kaum Hippies dari San Fransisco. Dalam perkembangan selanjutnya, kita mengenal para tokoh Gerakan Zaman Baru yang begitu dominan dalam memperjuangkannya. Mereka itu adalah Ram Daas, Marilyn Ferguson, David Spangler, Judith Skutch, dan Syrley Maclain .

Gerakan Zaman Baru (New Age Movement), merupakan sebuah gerakan spiritual yang mengalami perubahan baik secara individu maupun sosial dengan menggunakan perpaduan mistik dan dinamika kosmos secara menyeluruh. Gerakan Zaman Baru menjadi suatu gerakan spontan yang berkembang di seluruh dunia dengan memakai jubah yang berbeda-beda tetapi dengan nafas ajaran yang sama. Gerakan ini tidak muncul dalam suatu bentuk agama atau organisasi tertentu walaupun dalam aktivitasnya seringkali menerapkan kaidah organisasi politik, ekonomi dan sosial. Penampilannya juga termanifestasi dalam bentuk seperti latihan kesehatan, pernafasan dan meditasi. Gerakan ini mempraktikkan kepercayaan agama pantheisme seperti Hinduisme, Budhisme, Taoisme. Gerakan ini juga merasuki banyak aspek kehidupan manusia karena gerakan zaman baru sendiri lebih merupakan sebuah paham atau falsafah hidup. Gerakan ini muncul dengan sebuah gaya hidup baru dengan membangkitkan serta mengaktivasi agama-agama serta tradisi-tradisi kuno ke dalam gaya hidup baru dan modern.


Astrologi, sihir dan Paranormal Terkait Gerakan Zaman Baru

Di kalangan agama-agama dunia dikenal usaha tradisional mencari jalan dengan penguasaan kekuatan alam semesta melalui perdukunan (kebathinan dan mistik) seperti Yoga, Tai Chi, nujum/ramalan, rajah tangan (palmistry), perbintangan (astrologi/horoscope), dan seterusnya. Di kalangan modern dikenal usaha serupa dalam kemasan berbeda seperti Mind Power, Human Potential Development, New Consciousness Movement, Creative Imagination, Self Motivation, Transformation Movement, dan ratusan bentuk lainnya. Jalan pembenaran melalui kekuatan-kekuatan magis dan spiritisme agama-agama dunia ini secara nyata telah mengalami kebangkitan globalnya, baik perdukunan secara tradisional konvensional maupun dalam bentuk neo-spiritualisme. Disini kita melihat bahwa perdukunan bukanlah kepercayaan kuno yang sudah berlalu, tetapi merupakan suatu system religi yang selalu ada dan berkembang di setiap tahapan budaya manusia. Perdukunan telah menjadi "kebutuhan pokok" spiritual manusia dunia. Disinilah The New Age Movement mengambil peran besar dalam menyesatkan manusia (artikel terkait : The New Age Movement).

Kekuatan-kekuatan magis melalui praktek-praktek perdukunan dapat ditemui di bagian manapun di dunia ini. Baik dalam masyarakat yang memang kental dengan tradisi budaya okultisme maupun masyarakat sekular modern. Ramalan nasib, rajah tangan, dan perbintangan bahkan sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat dunia. Perdukunan jenis ini telah diterima semua orang, menjadi budaya universal yang bahkan sudah menjadi konsumsi anak-anak diseluruh dunia.

Berkat atau kutuk bisa dihasilkan oleh perbuatan manusia dalam mengolah kekuatan magis untuk tujuan-tujuan tertentu. Sudah menjadi anggapan umum bahwa ketika kekuatan magis tersebut ditujukan untuk kebaikan, maka akan disebut sebagai "white magic", misalnya penyembuhan penyakit, keamanan, mencari jodoh, kelancaran bisnis, dan seterusnya. Dan ketika kekuatan magis tersebut digunakan untuk tujukan kejahatan, maka akan disebut "black magic", misalnya mengirimkan sakit penyakit, membunuh orang, menjatuhkan seseorang dari kedudukannya, menyebarkan kerusuhan, dan seterusnya. Dalam dualisme ini kita melihat penyesatan Iblis di dalam pemanfaatan kekuatan-kekuatan spiritual tersebut. Begitu banyak tradisi dan agama dunia yang membenarkan praktek perdukunan asalkan untuk tujuan kebaikan. Padahal kita ketahui tidak ada kebenaran yang berasal dari Iblis, apapun bentuk kebaikannya selama itu bersumber dari alam roh kegelapan Iblis adalah kejahatan. Dia adalah pencuri, pembunuh, dan pembinasa, dan barangsiapa melakukan kebaikan dengan memakai sumber Iblis berarti melakukan kehendak Iblis, dan itu kejahatan yang keji dihadapan Tuhan.

Di jaman globalisasi ini yang segala sesuatu nya  memakai teknologi  dalam segala bidang. Masih saja kita mendengar praktek perdukunan yang dilakukan seseorang untuk mencapai sesuatu yang diinginkan secara cepat. Membicarakan dukun pasti menyangkut hal gaib, mengapa? Karena hal tersebutlah yang digunakan oleh manusia sebagai perantara. Praktek perdukunan muncul sejak jaman dahulu yaitu pada jaman Nabi, praktek perdukunan sudah ada yang dikenal dengan ilmu sihir. Hingga sekarang pun jamannya globalisasi  masih saja ada praktek perdukunan yang dilakukan seseorang.

....dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). (Al-An’am: 112)

Beberapa contoh yang menyebabkan seseorang pergi ke dukun adalah :

Banyak kalangan awam, ketika diajarkan tentang bacaan-bacaan berbahasa Arab, meskipun mereka tidak mengerti artinya, mereka menganggap bahwa itu syar’i dan boleh hukumnya. Padahal, bacaan-bacaan yang tidak mempunyai landasan syari’at, ataupun mempunyai landasan syar’i tapi dipergunakan bukan pada tempatnya, seperti menulis ayat Al-Qur’an pada kalung lalu menggantungkannya di leher dengan maksud kebal atau menjaga diri, adalah perbuatan bid’ah sekaligus peremehan terhadap ayat-ayat Al-Qur’an. Juga banyaknya padepokan-padepokan,yayasan-yayasan yang mengajarkan ilmu sihir(reiki, bionenergi, tenaga dalam, ilmu kanuragan, kekebalan, mahabbah, jual jimat, jual benda keramat) tetapi juga melakukan terapi ruqyah syirkiyyah.Yang membuat masyarakat awam banyak tertipu hingga tidak bisa membedakan antara ruqyah syar’iyyah dan ruqyah syirkiyyah.


Pokok ajaran Gerakan Zaman Baru

Pokok ajaran Gerakan Zaman Baru banyak yang bertentangan dengan ajaran Islam, atau agama samawi lainnya. Pokok ajaran Gerakan Zaman baru antara lain :

- Tentang Tuhan

Paradigma mengenai Tuhan adalah bersifat panteisme, yang mempercayai bahwa semua adalah tuhan dan tuhan adalah semua (All is God, God is All) . Yang disebut Tuhan tidak lain adalah suatu kekuatan (power/force), kesadaran atau energi alam semesta yang tidak berpribadi (macro cosmos). Yang mereka sebut sebagai Tuhan (kekuatan semesta) pada dasarnya baik dan menjadi sumber kebaikan (monisme), tetapi sekaligus mempunyai sisi terang maupun gelap dalam dirinya. (Ingat konsep Yin dan Yang dalam Taoisme)

Paradigma New Age tentang ke-Tuhan-an kembali ke dalam agama–agama Timur (Hindu, Budha, Tao) yang lebih kepada pengertian inner enerji yang mempunyai kekuatan spiritual, enerji yang mampu membuat perubahan, enerji yang merupakan enerji universe, yang dimiliki oleh setiap individu sebagai potensi kekuatan yang disebut chi atau kundalini (the hidden energy). Artinya One in all, and all in one, menuju pada one world, unity, oneness yang menjadikan dunia dalam keadaan seimbang dan harmonis. Dengan kata lain artinya bahwa Tuhan berada dalam setiap individu, dan Tuhan sebagai creator berada di dalam setiap individu.

Pemahaman Tuhan seperti tersebut diatas antara lain kita dapatkan dalam buku The Secret Rhonda Byrne yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. “Anda adalah Tuhan dalam sebuah tubuh fisik. Anda adalah spirit dalam daging. Anda adalah kehidupan abadi yang mengunghkapkan diri sebagai anda. Anda adalah mahluk jagat Raya. Anda adalah kesempurnaan. Anda adalah keluar biasaan. Anda adalah pencipta, dan anda menciptakan penciptaan anda di Planet ini”(The Secret Rhonda Byrne–terjemahan Indonesia terbitan Gramedia hal 196)

Buku yang mengajarkan hal sejenis banyak kita jumpai di toko buku dan pelatihan motivasi serta pengobatan dengan membangkitkan energi sendiri atau menyerap energi alam semesta.

- Tentang Manusia

Manusia adalah bagian kecil (micro cosmos) dari energi kosmis (macro cosmos) dan mempunyai sifat ilahi dalam dirinya, atau dapat dikatakan bahwa manusia adalah ilah juga, karena itu manusia pada dasarnya baik. Karena manusia adalah energi/roh yang merupakan bagian dari energi/roh alam semesta, sifat manusia juga tidak terbatas dan kekal, karena itu ada kepercayaan kuat akan reinkarnasi (menjelma kembali dalam bentuk makhluk lain sesudah mati) yang merupakan bukti penerusan energi/roh kekal itu. Hubungan manusia dengan tuhan dilakukan dengan meditasi yang berarti menyatukan diri dengan sumber asalnya.

- Tentang Setan

Di dalam New Age tidak ada kepercayaan tentang eksistensi setan. Perilaku buruk manusia bukanlah karena adanya campur tangan setan . Perilaku buruk manusia muncul karena adalah aspek negatif dari keilahian. Aspek negatif atau kejahatan ini muncul karena adanya ketidakseimbangan atau ketidakharmonisan energi kosmis didalam diri manusia. Jadi, tidak diakui adanya setan yang berpribadi.

- Tentang Syurga dan Neraka

New Age Movement tidak mengenal konsep dosa, Syurga, Neraka, Setan, Malaikat, nabi dan orang-orang suci, tetapi mengenal kosmologi positip dan negatip dalam enerji yang berada dalam diri manusia (inner) yang mampu mempengaruhi kehidupan, tidak mengenal berhentinya kehidupan dengan sebuah kematian di bumi, namun lebih mengenal adanya reinkarnasi New Age lebih mengenal kelahiran kembali, atau rebirth yang antara lain juga rebirth spiritual saat mana manusia setelah menjalani inisiasi pembukaan atau pembebasan inner enerji yang masih tersembunyi di dalam dirinya. New age tidak mengenal konsep nabi dan imam tetapi lebih mengenal konsep master dan guru spiritual, menekankan bimbingan pada self consciousness untuk menemukan the inner energy, manusia adalah bagian dari kosmik. Tuhan sebagai inner enerji berada dalam diri setiap individu, maka setiap manusia akan memiliki self-consciousness yang tanpa batas.

- Tentang Dosa dan Keselamatan

Tidak ada pengertian dosa dalam Gerakan Zaman Baru. Manusia pada dasarnya baik, sedang yang disebut kejahatan atau perilaku buruk hanyalah ketidakseimbangan roh/energi dalam diri seseorang, jadi tidak ada yang pada dirinya sendiri disebut baik atau jahat. Karena tidak ada dosa maka dengan sendirinya tidak perlu adanya usaha keselamatan atau permohonan ampun dari segala dosa dan kejahatan. Tugas manusia hanyalah mengusahakan agar keseimbangan energi/ roh itu dipulihkan kembali dengan kekuatan diri sendiri atau usaha penyeimbangan diri agar sesuai dengan keseimbangan kosmis.

- Do’a dan ibadah

Bila dalam agama dikenal doa dan ritual ibadah yang merupakan usaha menjalin hubungan/berdialog dengan Tuhan, maka dalam Gerakan Zaman Baru hanya dikenal meditasi/semedi atau perenungan/konsentrasi yang maksudnya adalah penyatuan diri dengan roh atau energi alam semesta. Jadi, bila doa dan ibadah dalam agama merupakan usaha hubungan dengan Tuhan maka meditasi merupakan usaha penyatuan diri dengan sumbernya atau meleburkan diri dengan sumber asalnya yaitu roh kosmis.

- Tentang Agama

Gerakan Zaman Baru menganggap agama merupakan jalan untuk menuju Roh alam semesta, menurut mereka semua agama adalah sama-sama menunjukkan jalan menuju tujuan yang sama yaitu kesatuan Kosmis. Pandangan mengenai agama di sini bersifat sinkretisme yaitu pencampuran faham agama-agama yang dikenal pula dengan istilah universalisme yang berarti bahwa semua agama menuju pada satu kesatuan. Karena itu Gerakan Zaman Baru mengambil ritual beberapa agama dalam usaha mencapai kesatuan Kosmis.

- Tentang Iman

Iman dalam pengertian agama yang menghubungkan manusia dengan Tuhannya, dimengerti dalam Gerakan Zaman Baru sebagai potensi manusia atau kekuatan batin berupa energi dalam dirinya, jadi bersifat subjektif yang merupakan aspek kehendak manusia atau motivasi manusia itu sendiri. Prinsip kekuatan hidup (life force) atau energi vital itu merata ada pada semua cabang Gerakan Zaman Baru, seperti potensi Chi/Ki (Tao/Zen), Prana dan Kundalini (Hindu), Api Ilahi (Theosophy), kekuatan jiwa/mana (Polinesia), spiritual lokal, Bioplasme (Parapsikologi), Sinar Astral, Energi Vital, Bio Energi,


Perkembangan New Age Movement didunia

Awal New Age muncul adalah sebagai akibat manusia merasa stagnasi terhadap agama-agama Tuhan terutama Kristen di belahan Eropa, saat mana manusia merasa bahwa agama Kristen tidak lagi mampu mengatasi kesulitan hidup, kekerasan, penindasan dan peperangan, terjadinya revolusi sosial yang berakhir pada sekularisme pemerintahan negara-negara di Eropa di akhir abad ke 18 dan 19. Saat mana manusia di belahan Eropa secara berbondong menjadi agnostic dan ateis, kemudian mengisinya kembali dengan filosofi New Age yang segera menjadi gerakan yang mengglobal dan sudah semakin terasa di belahan dunia bagian Timur sendiri dan juga Indonesia, yaitu semakin populernya mistisisme dalam Indigo children bersorban biru yang tengah ditunggu sebagai leader dimasa depan (Gatra 2004-04-02), kekuatan the sixth sense, mata ketiga, dan kepekaan lebih dalam melihat dunia lain, melihat masa depan, dan melihat berbagai kejadian masa lampau, telepati, hipnotisme, trance- channelling, cristalogy, iridology, pembukaan (awakening) tenaga (chi) Chakra (meridian), Kundalini, Prana dalam Yoga, Reiki, Tai-chi, dan Chi-kung. Ilmu-ilmu pengobatan dengan menggunakan inner enerji ini kini semakin meluas dan dicari-cari orang terutama untuk menjaga kesehatan dan penyembuhan berbagai penyakit yang belum dapat disembuhkan dalam terapi medik.

Ideologi inti dari Gerakan Zaman Baru adalah “pantheisme”: God is all and all is god. Oleh karena itu, New Agers sangat menghayati betul arti pentingnya monisme (segala sesuatu yang ada, merupakan derivasi dari sumber tunggal, divine energy), pantheisme (all is God and God is all, menekankan kesucian individu, dan karenanya proses pencarian Tuhan tidaklah melalui Teks Suci, tetapi justru melalui diri sendiri, karena God within our self), reinkarnasi (setelah kematian, manusia terlahirkan kembali, dan hidup dalam alam kehidupan lain sebagai manusia. Mirip konsep transmigration of the soul dalam Hindu), dan seterusnya, seperti astrologi, channeling, pantheisme, tradisi Hinduisme, tradisi Gnostis, Neo-Paganisme, theosopi, karma, crystal, meditasi, dan seterusnya.

Dalam Gerakan Zaman Baru, prinsip dasar yang berlaku adalah, “pada dasarnya dibalik alam semesta ini, ada kekuatan semesta [Power, Energy, Force] yang menjadi sumber terjadinya segala sesuatu, dan manusia adalah bagian dari kekuatan semesta itu, atau dengan kata lain kalau kita menyebut kekuatan semesta itu sebagai Kekuatan Besar (makro kosmos) maka manusia adalah kekuatan Kecil (mikro kosmos). Pada prinsipnya, Gerakan Zaman Baru mempengaruhi manusia mempraktikan kepercayaan agama Pantheisme seperti Hinduisme, Budhisme, Taoisme. Penampilannya pun termanifestasi dengan wajah baru. Misalnya, berupa latihan-latihan kesehatan, latihan pernafasan dan meditasi.

Tradisi spiritual New Agers lintas agama ini, tidak saja dapat mengobati kegersangan spiritual yang sekian lama hampa dari lingkungan agama formal, tetapi juga memberi muara kepada New Ages ke arah terwujudnya Universal Religion. Agama Universal, di mana ada proses awal kesadaran akan all is God and God is all yang menjadi sandaran doktrin Pantheisme, tetapi kemudian bergeser ke arah kesadaran spiritualitas New Age yang meyakini bahwa “hanya ada Satu Realitas yang eksis”. Semua agama, begitu keyakinan New Agers, hanyalah sekadar jalan-jalan menuju kepada Satu Realitas yang menjadi ultimate reality dari semua pejalan spiritual (agama-agama).


Perkembangan New Age Movement di Indonesia

Gerakan Zaman Baru  atau New age Movement juga tumbuh dengan subur di Indonesia. Buku buku bernafaskan gerakan zaman baru banyak bertebaran ditoko buku, judulnya pun menggiurkan dan harganya terjangkau. Tak jarang dibumbui dengan kata “Best Seller”. Misalnya “Super Cerdas dengan Aktivasi Otak Tengah”, Dahsyatnya Otak Tengah, The Power of Blessing, Revolusi IQ / EQ /SQ, buku buku tentang Hypnoterapi, NLP, Law of attraction, Meditasi dan lain sebagainya. Buku asing yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia juga sudah cukup banyak seperti The Secretnya Rhonda Byrne, Buku Sai Baba, Dana Zohar dan lain lain.

Gerakan Zaman Baru  merasuk di banyak sektor. Cara penyebaran utamanya melalui perawatan kesehatan, yaitu self healing dan pengobatan dari dalam diri serta kembali kepada nature. New Ager juga mempopulerkan pelatihan motivasi, pencerahan, pendidikan berbasis psikologi dan otak, pengasuhan, hypnose, kedahsyatan potensi otak, aktivasi otak tengah, dan pelatihan energi spiritual. Tak luput disusupi, seolah pengajaran agama (sinkretik).

Salah satu aliran yang mirip dengan fenomena New Age adalah Anand Krishna. Orang-orang yang mengikuti meditasi di padepokannya adalah mereka yang mempunyai latar belakang agama yang bermacam-macam, seperti Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan sebagainya. Ajaran-ajaran Anand yang disebarkan melalui buku-buku dan ceramah-ceramahnya, kerap mengatakan, bahwa semua agama adalah jalan yang benar menuju Tuhan, aku adalah Tuhan dan Tuhan adalah aku. Kebanyakan dari berbagai aliran kebatinan yang muncul di Indonesia mempunyai ciri yang sama dengan Gerakan Zaman Baru.


Paham Gerakan Zaman Baru merusak Akidah Islam

Memperhatikan pokok pokok ajaran Gerakan Zaman Baru seperti disebutkan diatas , jelas paham tersebut dapat merusak akidah Islam seseorang. Pemahaman GZB tentang Tuhan, Manusia, dosa, setan, kehidupan akhirat sangat bertetangan dengan ajaran tauhid. GZB tidak percaya dengan adanya kehidupan akhirat, mereka percaya dengan Reinkarnasi. Bagi mereka yang dimaksud dengan Tuhan adalah kekuatan alam semesta, Tuhan adalah semua , semua adalah Tuhan (God is all, All is God), Tuhan ada didalam setiap diri.
GZB tidak mengenal perbuatan dosa atau bujukan setan, mereka menganggap perilaku buruk seseorang terjadi karena adanya ketidak seimbangan energi didalam tubuh, semua itu bisa dihilangkan dengan meditasi menyatukan diri dengan energi kosmis alam semesta. Ini jelas tidak sesuai dengan ajaran Islam. Umat Islam perlu berhati hati mengikuti berbagai kegiatan pelatihan inner energi, motivasi ,peningkatan kemampuan diri , self healing atau pengobatan dengan membangkitan inner energi atau menyerap energi alam semesta yang banyak muncul dewasa ini. Perhatikan hal hal yang dapat merusak akidah.

Hati hati jangan sampai karena menginginkan kesenangan, kebahagiaan, kedamaian dan kenyamanan hidup didunia ,akidah kita tergadai dan menjadi rusak. Apa yang dijanjikan gerakan zaman baru hanyalah kesenangan semu . Sebagian besar ajaran mereka bertentangan dengan ajaran al-Qur’an. Mereka menyamakan Tuhan dengan energi alam semesta. Allah tuhan semesta alam tidaklah sama dengan mahluk ciptaanNya. Allah penguasa mutlak dialam semesta raya, tidak ada satupun yang menyerupai-Nya.

Tidak bisa dipungkiri banyak umat Islam yang tertarik dengan metode penyembuhan yang mengakses energi alam semesta seperti Reiki, latihan motivasi membangkitkan kekuatan fikiran positip, Law of attraction, dan lain sebagainya. Mereka menjanjikan sukses dan mendapat kekayaan berlimpah, kesehatan dan kesembuhan dari suatu penyakit dengan memanfaatkan kekuatan energy kosmis yang ada didalam diri dan alam semesta. Dalam pelatihan dan meditasi yang dilakukan mereka mengesampingkan peranan Allah sebagai penguasa alam semesta. Karena mereka menganggap Tuhan ada dimana mana bahkan mereka adalah bagian dari Tuhan. Mereka menyamakan Tuhan dengan energi kosmis alam semesta . Mereka tidak perlu berdo’a kepada Tuhan, mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan kekuatan fikiran dan kemauan , memerintahkan kekuatan kosmis bekerja untuk mereka.

Umat Islam harus berhati hati, tetaplah berpegang pada Al-Qur’an. Kita bisa mendapatkan kekayaan, kesuksesan, kesehatan, kesembuhan dari penyakit dengan cara yang halal maupun cara yang diharamkan Allah. Carilah kekayaan , kesuksesan, kesehatan, kesembuhan dari penyakit dengan cara yang halal dan diridhoi Allah, jangan dengan cara yang diharamkan Allah. Jauhi segala perbuatan musyrik dan mempersekutukan Allah dengan sesuatu. Jangan sampai anda mendapatkan kekayaan, sukses atau kesembuhan dari penyakit dengan menjual dan menggadaikan Iman kepada Allah SWT. Iman dan ketakwaan pada Allah jauh lebih berharga dari pada semua itu, kehidupan akhirat lebih utama daripada kehidupan dunia.

Diupayakan di dunia ini hanya satu agama, yaitu ajaran Yahudi yang menginvasi / menetrasi kedalam semua agama dan kepercayaam. Oleh karena itu segala keyakinan lainnya harus dikikis habis. Kalau dilihat di masa kini, banyak orang yang menyimpang dari agama. Pada hakekatnya kondisi seperti itulah yang menguntungkan yahudi (Protocol of Zion Ke 14)

Tidak jarang kita mengamati banyak sekali pelatihan-pelatihan motivasi spiritual hadir di negara kita. Selain melejitkan potensi iman, ada pula yang mengaku bisa mendekatkan spiritualitas seorang hamba kepadaNya. Caranya simpel, anda hanya disuruh kosongkan pikiran, dengarkan hati nurani, ingat dosa-dosa anda dan rasakan ada titik Tuhan hadir di situ. Tak jarang air mata peserta meleleh setelah itu.

Namun uniknya, sekalipun banyak memakai embel-embel iman, training ini rupanya tidak cukup zuhud dan tawadhu. Ia banyak dijual lewat bandrol jutaan rupiah. Diisi oleh pengajar-pengajar berdasi. Bayangkan untuk kelas eksekutif saja, bisa dibandrol 5-7 juta rupiah. Yang gratis juga banyak, syaratnya anda harus masuk ke organisasi mereka, lalu ikut kelas-kelas penyatuan diri dengan tuhan lewat alunan musik.

Pelatihan model seperti ini mencoba meredusir Islam dari ideologi ke spiritualitas belaka. Dari tauhid menjadi macam-macam tuhan serba ada. Makanya anda jangan kaget, jika ada orang Budha, Hindu, Nashrani, Konghucu hadir di pelatihan ini. Dalihnya, bahwa mereka sama-sama memiliki suara hati seperti orang Islam. Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa mengidentifikasi mana suara hati dan mana suara setan? Coba hitung dari pelatihan motivasi seperti ini mana yang lebih sering mereka sebut : Tuhan atau Allah?


New Age Movement dalam sejarah Kaballah dan Freemason

Kasus di atas adalah satu kisah dari sekian banyak cacat inflitrasi New Age Movement atau gerakan zaman baru dalam kehidupan kita. NAM sendiri di Barat sangat laku. Ia bukan lagi sekedar alternatif dari kekosongan nilai masyarakat, namun telah menjadi “agama” baru Barat persis setelah Frederich Nietszche membunyikan lonceng kematian Tuhan yang menggema di seluruh Eropa dan Amerika.

Anda penasaran seperti apa rupa NAM? Wikipedia mengatakan NAM adalah gerakan spiritual non-agama Barat yang berkembang pada paruh kedua abad ke-20. Fokus utamanya berkisar pada penyatuan dunia Timur dan Barat pada tradisi spiritual metafisik semata. Upaya ini gencar dilakukan untuk menanamkan pengikutnya lewat pengaruh self-help, psikologi motivasi, kesehatan holistik, parapsikologi, penelitian kesadaran dan fisika kuantum.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan spiritualitas tanpa batas atau dogma yang lebih inklusif dan pluralistik dalam kehidupan. Karakteristik lain dari gerakan jaman baru itu sendiri adalah bagaimana doktrin ini amat berpegang teguh pada pandangan dunia holistik, dalam arti bahwa Pikiran, Tubuh dan Roh saling berhubungan dan bahwa ada bentuk Kesatuan dan persatuan seluruh alam semesta. Lebih lanjut daripada itu, NAM berupaya simultan untuk menciptakan sebuah pandangan dunia yang meliputi ilmu pengetahuan dan spiritualitas.

Tidak selsai disitu, yang menarik ialah di paragraf terakhir wikipedia menulis :

"Gerakan Zaman Baru mencakup unsur-unsur dari tradisi spiritual dan agama yang lebih tua mulai dari ateisme dan monoteisme melalui panteisme klasik, panteisme naturalistik, dan panentheisme politeisme dikombinasikan dengan ilmu pengetahuan dan Gaia filsafat, khususnya archaeoastronomy, astronomi, ekologi, lingkungan hidup, hipotesis Gaia, psikologi , dan fisika. Praktek New Age dan filosofi kadang-kadang menarik inspirasi dari agama-agama utama dunia: Buddhisme, Taoisme, agama rakyat Cina, Kristen, Hindu, Islam, Yahudi, Sikh, dengan pengaruh kuat dari agama-agama Asia Timur, Gnostisisme, penyembahan berhala model baru, New Thought, Spiritualisme, Teosofi, universalisme, dan esoterisme Barat. Istilah New Age mengacu pada kedatangan astrologi baru baru dari Aquarius " (http://en.wikipedia.org/wiki/New_Age)

Dengan begitu, di sinilah kedok New age terbuka lebar. Ia rupanya tidak lebih dari pengejawantahan dunia kemusyrikan, paganisme, dan theosofi sebagai prinsip dasar pergerakan.

Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim patut waspada bahwa gerakan ini hanyalah peralihan wujud dari ide-ide kabbalah kuno dan misi Yahudi yang berlindung di kedok pelatihan kepribadian, spiritualitas, melejitkan potensi dan apalah namanya. Bahkan anda tahu, Nancy Percy, seorang pengkaji worldview dari Philadhelphia Biblical University, dalam tulisannya, Modern Islam And The New Age Movement menyatakan bahwa gerakan NAM hanyalah ekspresi yang lebih baru dari kecenderungan lama untuk mengimpor panteisme Timur ke dalam budaya Barat, yang dimulai dengan doktrinasi Plotinus dan neo-Platonisme.

JN Findlay, seorang teolog Kristen, juga mengatakan demikian. Ia beranggapan bahwa pengaruh pemikiran filsafat Yunani, khususnya Plato dan Neoplatonisme, pada perkembangan dalam Kabbalah telah lama diakui. Sejumlah Kabbalis mencatat ahwa ada hubungan erat antara Kabbalah dan filsafat Platonis. Dan fakta menunjukkan Kabbalah adalah sumber tunggal untuk ide-ide Platonis dan Neoplatonis yang kemudian akan berubah warna dari gagasan ancient wisdom kepada apa yang kita kaji sekarang ini gerakan zaman baru.

Plato sendiri adalah seorang peletak dasar etika filsafat Yunani yang kuat atas ide-ide penyatuan manusia dengan Tuhan. Oleh karena itu, David Livingstone, seorang pakar kajian Kabbalah, dalam tulisannya, Plato The Kabbalist, menyatakan bahwa menjadi keprihatinan kita semua bahwa gurita filsuf Kabbalis seperti Plato ini telah menjadi pilar banyak doktrin yang telah melanda abad kedua puluh. Dan konyolnya, satu-satunya alasan dia telah mencapai reputasi besar adalah bahwa dalam rimba sejarah Barat dan Timur, tradisi okultisme Plato telah dianggap sebagai “godfather” dari berbagai doktrin, dan sebagai wakil besar dari orang-orang yang berhubungan dengan tradisi kuno Kabbalah.

Plato dalam gagasannya mengatakan bahwa jiwa manusia tidaklah mati. Ketika kematian datang kepada tiap individu, ia akan bergabung kepada Sang Maha Baik. Doktrin ini mirip dengan Film yang banyak menyebarkan gagasan gerakan jaman baru yakni Avatar. Dalam film berdurasi kurang lebih tiga jam dan menjadi top seller di Amerika ini, digambarkan bahwa bahwa jiwa insan manusia tidaklah mati, sebab mereka akan bergabung dengan Roh Eywa. Roh Eywa jangan kita tafsirkan adalah Allah. Sebab Eywa dalam mistisme Avatar, tidak lebih dari perwujudan Yahweh dalam agama Yahudi.

Peralihan doktrin dalam film Avatar ini sebelum menjadi pegangan gerakan New Age movement, sebenarnya bukan ide baru sebab ia telah diperkenalkan oleh Yahudi Mazhab Hasidik. Yudaisme Hasidik sendiri dipelopori oleh Baal Shem Tov pada medio 1600 hingga 1700 Masehi.

Menurut Michael Keene dalam bukunya “Agama-agama Dunia” menjelaskan bahwa Yudaisme Hasidik meninggalkan pendekatan orthodoks pada hal-hal ilmiah dan memuaskan perhatian pada tradisi ritual dan mistis Yahudi. Berbeda dengan mazhab Yahudi lainnya, pemimpin Yudaisme Hasidik (Rabbi) dipercayai memiliki karunia spiritual melebihi karunia yang diberikan pada rabbi pada umumnya. Gerakan Hasidik ini kemudian banyak menancapkan kuku baik di Israel maupun Amerika lewat penyatuan manusia dan Yahweh.

Oleh karena itu, ajaran gerakan zaman baru memang memiliki pandangan yang sejalan dengan ide-ide Kabbalah, Filsafat Plato, neo Platonisme, hingga theosofi. Akhirnya dengan begini kita bisa mengerucutkan pada garis umum tentang sifat sejati ajaran gerakan zaman baru sendiri yang berpijak pada lima elemen  penting, yakni:

- Monisme, keyakinan bahwa segala sesuatu yang ada, merupakan derivasi (penjabaran) dari sumber tunggal devine energy. Pada tingkat tertentu dapat digabungkan menjadi kesatuan dari semuanya.

- Pantheisme, yakni gagasan God is all and all is god, Allah adalah segala sesuatu dan segala sesuatu adalah allah. God within ourself atau Allah dalam diri   kita. Bandingkan dengan God Spot ala Danah Zohar.

- Reinkarnasi, keyakinan bahwa jiwa manusia kembali pada eksistensi jas-maniah berulangkali, hingga mencapai keadaaan terbaik dan tertinggi dari Great   Oneness atau keesaan agung alam semesta.

- Pencerahan, kepercayaan bahwa kita memiliki pengetahuan rahasia yang terkandung di alam bawah sadar kita. Sebagaimana disebutkan oleh Carl Gustave Jung,   bawah sadar kolektif umat manusia memungkinkannya dapat memanipulasi energi dan zat (roh) dengan pikirannya, dan melaluinya dapat memperoleh kekayaan dan   kesehatan.

- Spiritisme, keyakinan bahwa ada roh-roh yang dapat dihubungi oleh orang-orang mati sehingga dapat memberi wawasan kepada seseorang mengenai etika dan  makna kehidupan di bumi.

Di akhir tahun 1970-an Gerakan New Age (sub gerakan Freemason) muncul dari kalangan tertutup dan mulai menyebarkan ideologinya ke seluruh dunia. Gerakan New Age sangat erat kaitannya dengan konsep New World Order, yang sebenarnya adalah bagian dari itu. Gerakan dan doktrin sekarang telah menjadi begitu umum bahwa semua orang menganggap hari normal untuk hari kerja: dunia sebagai desa global. Agama-agama Dunia Konferensi. Bekerja menuju pembentukan Pemerintah Dunia, menuju menyatukan dunia agama, politik, ekonomi, dan sosial.

Tapi Apakah Semua Itu Berdosa?

Gerakan New Age memiliki akar dalam sejarah kuno, meskipun kebangkitan New Age seperti yang kita kenal sekarang, berlabuh di 1860-1890, dalam pekerjaan Rusia kelahiran Madame Blavatsky Helena (1831-1891). Lihat juga "The Ahmadiyah Gerakan: The British-Yahudi Connection", oleh Bashir Ahmad MA (Fletcher School of Law dan Diplomasi, USA), pasal satu. Peran penting dari Helena Blavatsky terbaik dapat diilustrasikan dengan kutipan berikut:

"..Madame Blavatsky ...berdiri sebagai sumber dari pemikiran okultisme modern, dan itu baik pencetus dan / atau popularizer banyak ide dan istilah yang memiliki abad kemudian dirakit dalam Gerakan New Age. Theosophical Masyarakat, yang ia dirikan, telah menjadi pendukung utama filsafat okultisme di Barat dan jalan yang paling penting dari pengajaran Timur ke Barat". (J. Gordon Melton, Jerome Clark dan Aidan A. Kelly, editor, Almanac New Age, Detroit, Michigan, Gale Research Inc, 1991, hal. 16, dikutip dalam arsip Blavatsky on-line)

Bejamin Creme menulis: "eksternalisasi Hirarki benar-benar mulai sejauh 1860. Murid tertentu datang, seperti Helena Blavatsky dan lain-lain, yang telah merilis kepada dunia ajaran New Age. Saya tidak berarti hanya ajaran okultisme. Maksudku ide-ide baru filsafat, politik, ekonomi, dll". (Frequently Asked Questions, versi 9 April 2000, situs Indo-Paksitani Maitreya Berbagi International)

"Sebagai manusia dewasa, aspek lebih lanjut dari pengetahuan ini sebelumnya tersembunyi dirilis di lebih luas, cara yang lebih terbuka. Selama 100 tahun terakhir, Ajaran Kebijaksanaan Ageless telah dikomunikasikan melalui individu seperti Helena Blavatsky, pendiri Theosophical Society" (Kebijaksanaan Ajaran Ageless - dalam warisan spiritual singkat, Humanity, ind-Pakistan Maitreya, Share Internasional)

Blavatsky menegaskan menerima wahyu dan perintah langsung dari Guru Spiritual, dengan siapa dia memiliki kontak telepati dan menawarkan dirinya sebagai media untuk kekuatan yang lebih tinggi (setan) yang bekerja melalui dirinya. Dia digunakan untuk menyajikan kepada dunia presentasi baru dari Theosophia kuno "Akumulasi Kebijaksanaan usia, diuji dan diverifikasi oleh generasi Peramal ...," "bahwa tubuh Kebenaran yang agama tetapi sebagai cabang pohon induk ". Dalam Doktrin Rahasia Blavatsky menulis :

"Ajaran dalam volume ini milik tidak ke Hindy, Zoroaster itu, Kasdim, atau agama Buddha, Islam, Yahudi, atau Kristen secara eksklusif. Doktrin Rahasia adalah inti dari semua ini. Bermunculan dari dalam asal-usul mereka, berbagai agama skema sekarang dibuat untuk menggabungkan kembali ke elemen asli mereka, dari mana setiap misteri dan dogma telah tumbuh, berkembang, dan menjadi terwujud. "


Siapa Helena Blavatsky Baca di :
- http://en.wikipedia.org/wiki/Helena_Blavatsky
- http://en.wikipedia.org/wiki/Henry_Steel_Olcott


Perlu dicatat di sini, bahwa Madame Blavatsky perjalanan secara ekstensif. Pada tahun 1850-an dan 1870-an ia mengunjungi India berulang kali (juga mengunjungi Kashmir) saat menjalani pelatihan okultisme dan dia mendirikan berbagai kontak di sana.

Pada tahun 1875 Madame pergi ke New York dan mendirikan yang Theosophic Masyarakat di sana, sebagai instrumen untuk menyebarluaskan ajaran kuno Teosofi, atau Kebijaksanaan mengenai Ilahi yang telah menjadi dasar spiritual gerakan besar lainnya di masa lalu, seperti Neo-Platonisme , Gnostisisme, dan Misteri-Sekolah dunia Klasik. Masyarakat bersikeras bahwa hal itu tidak menawarkan sistem baru pemikiran tetapi hanya menggarisbawahi konsep-konsep universal tertentu Tuhan, alam, dan kemanusiaan yang telah dikenal bijaksana pria di segala usia dan yang dapat ditemukan dalam ajaran semua agama besar. Salah satu klaim yang paling kontroversial masyarakat menyangkut keberadaan persaudaraan Masters besar, yang, itu menegaskan, telah menyempurnakan diri dan mengarahkan evolusi spiritual manusia. Hal ini tercermin dalam tulisan-tulisan New Age :

"Master of Wisdom, bersama-sama membentuk Hirarki Spiritual, adalah penjaga dari Rencana Ilahi bagi planet ini. Mereka telah menginspirasi semua prestasi manusia yang besar, bekerja dari balik layar melalui murid-murid mereka di setiap bidang usaha" (Kebijaksanaan Ajaran Ageless - dalam warisan spiritual singkat, Humanity, Share International)

Publikasi utama Helena Blavatsky adalah Isis Unveiled tahun 1877 dan sebelumnya disebutkan Doktrin Rahasia (1888).

Waktu itu dianggap tidak siap belum untuk go public dengan doktrin ini, dan gelar Master menginstruksikan bahwa doktrin harus tetap rahasia selama 100 tahun, waktu dimana hanya lingkaran dekat adalah dihubungi dan mempersiapkan segala sesuatunya:

"Ada persiapan telah berlangsung selama bertahun-tahun. The eksternalisasi Hirarki benar-benar mulai sejauh 1860. Murid tertentu datang, seperti HP Blavatsky dan lain-lain, yang telah merilis kepada dunia ajaran New Age. saya tidak berarti hanya ajaran okultisme " (Frequently Asked Questions, situs Indo-Pakistan Maitreya, Share International)

"Pada tahun 1922, karena itu, ia meresmikan New Group of Server Dunia, yang merupakan kelompok yang paling penting yang ada di dunia, meskipun tidak memiliki bentuk luar atau organisasi. Setiap anggota itu terkait subyektif (yaitu pada, tingkat jiwa batin ) Hirarki, mereka mengetahui dan memahami Rencana dan bagian mereka di dalamnya Pada pesawat luar ada dua kelompok: satu kelompok besar, tidak menyadari link subyektif mereka dengan Hirarki dan bekerja hanya di bawah kesan dari Masters, yang lain, kecil. inti batin yang bekerja secara sadar pada bidang luar di bawah pengawasan langsung dari Master. Terdiri dari laki-laki dan perempuan dari segala lapisan masyarakat, New Kelompok Server Dunia memiliki anggota di setiap negara di dunia, tanpa kecuali .. Mereka dapat ditemukan dalam pendidikan, politik, ekonomi dan ilmiah bidang ..... The New Group of Server Dunia membentuk kelompok menjembatani antara kemanusiaan dan Hierarchy.It adalah beberapa juta kuat hari ini. "(Frequently Asked Questions, situs Indo-Pakistan Maitreya, Share International)

Tak lama setelah tahun 1975, satu abad setelah seluruh persiapan ini dimulai, Gerakan New Age mulai go public. Apa itu New Age? Apa itu New Age? Dalam "Reformasi New Age", Prof J.S. Malan, Universitas Utara, Afrika Selatan, menulis :

"Tujuan New Age adalah ... untuk menyatukan semua agama dalam sebuah aliansi dari agama-agama dunia. Dalam kaitannya dengan doktrin setan seperti evolusi, reinkarnasi, metafisika, parapsikologi, astrologi, panteisme dan sosialisme, semua agama dan filsafat harus kembali ke bersama mereka penganut setanisme. Dengan cara ini, kesatuan dapat dicapai di dunia dan kehidupan semua orang dapat dipesan sesuai dengan prinsip-prinsip yang sama".

Sindrom kesatuan dominan Gerakan New Age adalah kekuatan pendorong di belakang berbagai tindakan oleh seluruh jaringan organisasi yang semua berusaha untuk membuat yang baru, tatanan sosial terpadu di bumi, dipimpin oleh satu pemerintahan dunia, dengan satu sistem moneter dunia.


Dengan menelisik data dan fakta yang ada, kita bisa menyimpulkan bahwa sejarah gerakan zaman baru adalah sejarah panjang sekaligus kelam dari kontinuitas ajaran Kabbalah yang ingin mewujudkan dunia ini dalam satu pandangan yakni Novus Ordo Seclorum. Pandangan ini tidak lebih ingin meredusir agama pada sisi spiritualitas belaka yang ujungnya akan menafikan peran Tuhan dalam agama tauhid, penyatuan manusia dengan tuhan, doktrin humanisme sekular, dan yang paling kita patut waspadai adalah membentuk kerajaan tunggal dimana dunia akan digerakkan oleh sesuatu kekuatan, yakni Syaiton bala tentaranya,

Apa yang di butuhkan manusia seperti ketenangan batin, kebahagiaan, kenyamanan, kekayaan materil, kesuksesan, kesehatan sebenarnya sudah terjawab didalam al-Qur’an. Sholat khusuk, dzikir mengingat Allah, mengerjakan amal soleh, istighfar, sudah menjawab semua kebutuhan manusia untuk mendapat ketenangan batin dan kebahagiaan dunia maupun akhirat. Sholat yang dilakukan dengan khusuk dan benar, dzikir terus menerus pada Allah, bekerja keras dan berdo’a pada Allah, mengerjakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya, menjamin kita untuk mendapat kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.


https://id-id.facebook.com/notes/dedie-kusmayadi/hati-hati-gerakan-zaman-baru-new-age-movement/628324477182564

Senin, 03 Februari 2014

JADI ORANG YANG BAIK, BUKAN JADI ORANG YANG TERLALU BAIK !!!


You try so hard to take care of everyone else
That you forget to take care of yourself
 



 

Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. 
29 
  Al Qur'an surat Al-Isrâ´ ayat 29

_______ AYAT YANG SUBHANALLAH_______ALHAMDULILLAH____ALLAHUAKBAR____

SEGALA YANG BERLEBIH AKAN BERAKHIR MENGECEWAKAN......


 Majalah Tarbawi Edisi 216
Segala yang Berlebihan akan Berakhir Mengecewakan
Oleh: Ustadz Sulthan Hadi

Akhir yang mengecewakan itu pasti tidak menyenangkan. Dan karena itu, kita tak mau mengalaminya. Akan tetapi, tabiatnya yang selalu muncul belakangan menyebabkan tak seorang pun di antara kita yang mampu mencegahnya. Pasti setiap kita pernah menjumpainya, atau merasakannya.

Namun begitu, kita tentu mampu untuk sedikit bisa menghindarinya. Sebab sebenarnya faktor yang membuatnya selalu muncul bisa kita kenali. Salah satunya adalah sikap, tindakan, atau perbuatan kita yang berlebihan. Segala yang berlebihan itu biasanya akan berakhir mengecewakan.

Terlalu tegas melahirkan kezaliman, dan terlalu toleran melahirkan ketidakberdayaan

Hidup ini begitu lekat dengan bermacam persoalan, beragam pilihan, dan berbagai tuntutan keadaan. Sebagiannya, barangkali sangat bersentuhan dengan pribadi kita, menjadi tanggung jawab kita, dan membutuhkan penyelesaian dari kita. Keterlibatan diri terkadang menjadi kondisi yang tak bisa dihindari dalam hal-hal tersebut.

Menghadapi satu keadaan, misalnya, kita berada di antara dua sikap; antara tegas dan toleran, atau antara serius dan santai, atau antara keras dan lembut. Setiap kita tentu punya pilihan di antara dua sikap itu, yang biasanya muncul dan dipengaruhi oleh karakter dan kepribadian kita. Sebab karakter dan kepribadian yang berbeda, memang cenderung memberi warna yang berbeda pula pada setiap orang dalam bertindak, berperilaku, dan mengambil keputusan.

Tak ada perbedaan yang terlalu jauh antara dua sikap itu, selama dijalani secara arif, bijak, dan bertanggungjawab. Seorang yang bersikap keras dan seorang yang bersiikap lembut, akan mampu menghadapi dan menyelesaikan masalahnya masing-masing dengan baik, dengan sikap yang dipilihnya. Akan tetapi, ketika sikap itu dijalani secara berlebihan, maka akibatnya bukan saja masalah yang ada tak dapat diselesaikan, bahkan mungkin akan membawa pada penyesalan. Karena sikap tegas yang berlebihan akan melahirkan kezaliman bagi pelakunya, dan perlawanan atau rasa takut yang berlebihan bagi korbannya. Sedang sikap yang terlalu toleran dan lembek, akan menampakkan ketidakberdayaan bagi pelakunya, dan ketidakpercayaan dari orang lain kepadanya.

Setahun lalu, seorang bocah perempuan, Riri (6), nekad melakukan percobaan bunuh diri karena takut dimarahi ibunya, setelah sepedanya rusak karena dipinjam oleh salah seorang temannya.

Ibunda Riri, Aminah, tentu saja merasa terpukul atas peristiwa gantung diri yang dilakukan anaknya. Ia mengaku sangat menyesal. Aminah merasa sangat bersalah dengan kejadian yang menimpa anaknya. Dia merasa lalai karena tidak hati-hati dan kurang mengawasi anaknya. Selain itu, ia juga merasa kecewa dengan pemberitaan media yang dia rasa terlalu menyalahkan dirinya, akibat kejadian yang dialami oleh Riri.

Meski dia selalu membantah bahwa dirinya sering memarahi Riri, namun dari ucapannya terbaca bahwa dia punya sikap yang salah dalam mendidik anak. Dia memang berkata, "Bohong kalau saya suka marah-marah sama Riri." Tapi kemudian dia menyebutkan sendiri sisi kesalahannya, "Saya hanya mendidik anak saya dengan tegas".

Tegas itu baik, tapi Aminah tampaknya memiliki ketegasan yang berlebih, yang membuat anaknya selalu merasa ketakutan jika melakukan sedikit saja kesalahan. Dan itulah yang membuat Riri berani untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Dia mungkin merasa tak punya cara lagi untuk melawan ketegasan sang ibu.

Dalam hidup ini, jika kita ditegasi atau dipaksa untuk melakukan sesuatu, ditegasi atau dipaksa untuk menjadi sukses maka kita mungkin tidak berminat untuk meraih kesuksesan itu. Kita harus mencari kenyamanan terhadap sesuatu, lalu kita tempatkan diri kita di keadaan dimana kita tidak merasa dipaksa untuk menjadi sukses, tetapi justru memaksa sukses itu datang pada kita. Artinya, kita bisa memaksa sukses itu datang pada kita, dan itu menjadikan kita nyaman dalam berusaha untuk meraihnya.

Sedangkan, jika kita dipaksa untuk menjadi sukses, kita akan merasa tidak nyaman untuk mendapatkan kesuksesan itu. Kesuksesan bahkan seakan seperti beban, yang terus menghantui kita dimana pun kita berada. Karena itu, kita tidak akan pernah bisa tenang dalam mencapainya. Padahal untuk mencapai kesuksesan hidup kita harus bisa menempatkan diri kita pada keadaan yang nyaman, yang tidak memaksa.

Begitu pula, jika seorang anak dibiarkan melakukan kemauan hatinya tanpa kendali dan tanpa arahan. Tanpa ketegasan dan tanpa ada sedikit paksaan dan dorongan, maka dia akan melakukan sesuatu sesukanya, tanpa target dan tanpa perencanaan. Tegas dan lembut dua-duanya dapat menghasillkan sesuatu yang baik manakala dijalankan secara seimbang. Tidak berlebihan dan melampaui batas. Tegas dan keras tidak boleh berlebihan, tapi dia juga tak boleh lenyap dan mati dari diri kita.

Terlalu memuliakan melahirkan pengkultusan, dan terlalu merendahkan memperlihatkan kebodohan

Satu sikap yang mesti dimiliki seorang yang beriman adalah memberikan loyalitasnya kepada orang-orang yang tunduk pada kebaikan; berpihak pada kebenaran; dan dekat dengan Allah swt. Memuliakan mereka tentulah terpuji sebab mereka memang pantas dimuliakan. Dan agama ini memang telah menempatkan mereka pada posisi yang terhormat.

Akan tetapi, meyakini bahwa orang-orang itu mampu mendatangkan manfaat dan menolak mudharat, atau mampu menjawab permintaan orang yang meminta kepada mereka, ketika masih hidup ataupun sudah mati, hal itu tentu sudah melampaui ketentuan yang dibenarkan. Perbuatan itu sudah merupakan bentuk syirik yang nyata, dan bertentangan dengan ajaran dan dakwah Rasulullah saw.

Umat manusia, dalam menilai keberadaan orang-orang shalih ada tiga golongan. Pertama, golongan yang meremehkan atau merendahkan kedudukan yang Allah berikan kepada mereka. Kedua, golongan yang memiliki sikap pengkultusan dan pengagungan melebihi batas dari apa yang Allah karuniakan kepada mereka. Dan ketiga, golongan yang adil; tidak meremehkan dan tidak mengkutuskan mereka.

Sesungguhnya Allah mencintai sikap adil di dalam menyikapi orang-orang shalih, yaitu tidak menghinakan dan merendahkan kedudukan mereka, bahkan memuliakan dan memuji mereka dengan tidak melebihi ketentuan syariat, sebagaimana telah dijelaskan Allah dalam ayat-Nya, "Sesunggguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat adil."

Allah mencintai sikap adil dan pertengahan, serta membenci sikap yang berlebihan. Allah berfirman, "Wahai Ahlul Kitab, janganlah kamu berbuat ghuluw dalam beragama dan jangan pula kalian mengatakan tentang Allah kecuali di atas kebenaran."

Ghuluw, inilah sikap melampaui batas dalam memuji dan mencela. Syaikh Abbdurrahman Alu Syaikh berkata, "Walaupun khitab ayat ini mengarah kepada Ahlul Kitab namun khitab ini bersifat umum, mencakup seluruh umat, sebagai peringatan dari sikap orang-orang Nasrani terhadap Isa bin Maryam, dimana mereka meyakini Isa sebagai anak Allah, atau tiga dari yang satu (trinitas). Tidak juga sikap Yahudi terhadap Uzair. Beliau saw telah berkata, "Janganlah kalian berbuat mengkultuskan (ghuluw) aku sebagaimana orang-orang Nasrani telah berbuat ghuluw kepada putra Maryam. Aku ini hanyalah seorang hamba maka katakanlah Abdullah dan Rasul-Nya."

Maka, yang harus kita lakukan adalah seperti sabda beliau, "Berhati-hatilah kalian dari bersikap ghuluw karena sesungguhya celakanya orang-orang sebelum kalian adalah karena berbuat ghuluw. "Binasalah orang-orang yang melampaui batas." (HR. Muslim)

Abu Bakrah ra, meriwayatkan pula bahwasanya ada seorang laki-laki di sisi beliau yang sering diperbincangkan. Kemudian ada seseorang yang berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya tidak ada orang yang lebih utama sesudah Rasulullah daripada laki -laki yang diperbincangkan itu."

Maka Rasulullah berkata, "Celakalah kamu! Sungguh kamu telah memenggal leher temanmu sendiri." Beliau mengucapkan kata ini berulang-ulang. Setelah itu Rasulullah saw berkata, "Apabila kamu ingin memuji temanmu tanpa ada unsur mengada-ada maka katakanlah, "Menurutku si fulan itu demikian dan demikian (jika ia memang seperti itu) dan aku tidak akan mengkultuskan seseorang atas Allah."

Sikap berlebihan selain ghuluw adalah ta'ashub (fanatisme). Sikap ini juga sangat dicela dan berpotensi merusak seseorang dan masyarakat. Bahkan Rasulullah mengatakan, "Siapa yang mati dalam fanatisme, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah." 

Efek negatif dari sikap ini di antaranya adalah menutup pintu kebenaran, selalu menyalahkan orang lain, menolak pendapat dan pandangan yang berbeda, membuat seseorang berpikiran jumud, dan cenderung membela sesuatu secara membabi buta walaupun belum jelas kebenarannya.

Fanatisme itu tidak hanya berlaku kepada sosok, tetapi kepada apapun seseorang bisa memiliki sikap itu. Kepada madzhab, kepada golongan, kepada pemimpin, kepada partai, kepada lembaga, dan sebaagainya. Kepercayaan dan loyalitas tinggi kepada hal-hal itu adalah fanatisme yang dilarang. Siapapun dan apapun, kita tidak boleh memiliki kepercayaan dan loyalitas yang penuh kepadanya, karena semua tidak memiliki kebenaran mutlak. Kebenaran mutlak hanya milik Allah dan Rasul-Nya, dan loyalitas penuh kita hanya bisa ditujukan ke sana.

Karena itu, misalnya, para imam madzhab selalu mengatakan, "Pendapatku benar tetapi ada kemungkinan salah, dan pendapat orang lain salah tetapi ada kemungkinan benar." Sehingga mereka sendiri tidak fanatik pada pendapat mereka sendiri, dan juga melarang orang lain untuk fanatik pada pendapat mereka. Imam Asy Syafi'i kemudian menegaskan, "Jika haditsnya shahih itulah madzhabku."

Mengkultuskan dan terlalu fanatik itu tidak boleh. Tapi meremehkan pun juga tidak boleh. Sebab meremehkan akan membuat kita menempatkan seseorang tidak pada posisinya, dan bisa jadi akan mempermalukan diri kita sendiri manakala ternyata kebenaran itu bukan pada pihak kita, melainkan di pihak orang, atau lembaga, atau madzhab yang kita rendahkan.

Terlalu memaksa diri beribadah menurunkan semangat, dan terlalu menikmati kesenangan membutakan hati

Beribadah adalah cara kita menghambakan diri guna memenuhi kewajiban kepada sang Pencipta, Allah swt. Dan, seperti yang telah dijelaskan dalam Al Qur'an, bahwa sesungguhnya itulah tugas utama kita di muka bumi ini sebagai makhluk. Sementara kesibukan kita mencari nafkah, hanyalah aktifitas sampingan agar kita tidak melupakan dan mengabaikan bagian kita di dunia.

Namun demikian, beribadah dan beragama pun ternyata bisa tidak disukai manakala ia dilakukan secara berlebihan, melampaui batas kekuatan, sehingga melanggar hak diri dan orang lain. Sebab memang, agama ini telah diturunkan Allah dengan sangat mudah dan santun. Rasulullah saw bersabda, "Sungguh, agama ini sangatlah mudah. Tidaklah seseorang memaksakan diri dalam beragama kecuali dia akan dikalahkan."

Di antara keburukan yang ditimbulkan sikap berlebihan dalam ibadah adalah kebencian dan future. Jika misalnya, kita memaksa orang lain untuk beribadah dengan mengikuti standar yang berat, maka ada kemungkinan mereka akan membenci kita, atau bahkan membenci agama ini, padahal Allah telah memudahkannya untuk manusia, agar mereka tidak merasa susah dan terbebani.

Inilah yang disebut Yusuf Qardhawi sebagai radikalisme dalam ibadah. Seperti dalam shalat berjamaah, misalnya, jika kita mengimami banyak orang, maka perintah agama adalah meringankan shalat dan memendekkan bacaannya. Karena itu, ketika Rasulullah saw mendapati sahabatnya mengimami orang banyak dengan memanjangkan shalatnya, beliau marah dan menegurnya, "Apakah engkau hendak menimbulkan fitnah, hai Mu'adz?"

Ucapan ini beliau ulang hingga tiga kali, yang menunjukkan bahwa kita dituntut untuk berhati-hati dalam bertindak dan menjaga diri dari sikap berlebihan, meskipun dalam beribadah.

Suatu ketika, Rasulullah saw mendapati seorang sahabiyah yang berpenampilan lusuh dan kumal. Seakan tak pernah berdandan. Beliau pun lalu menyuruhnya merapikan penampilan, namun dijawab oleh perempuan itu, "Untuk siapa aku berdandan?"

"Untuk suamimu," tegas Rasulullah.
"Suamiku jarang di rumah. Siang malam, dia sibuk beribadah di masjid," kilahnya.

Rasulullah kemudian memanggil suaminya dan memintanya untuk memperhatikan hak istri dan keluarganya; tidak mengabaikan hak-hak itu karena terlalu fokus dalam beribadah.

Kisah serupa juga pernah terjadi di zaman Khalifah Umar. Saat itu, seorang perempuan datang kepadanya, menceritakan keadaan suaminya. "Suamiku sangat rajin beribadah. Malam-malamnya dihabiskan untuk shalat dan munajat. Siang hari ia selalu berpuasa," ceritanya kepada Umar. 

"Hebat sekali suamimu. Engkau sangat beruntung bersuamikan lelaki seperti dia,"  jawab Umar memuji. Mendengar jawaban itu, perempuan tersebut lalu pergi tanpa ada sepatah kata pun dari mulutnya.

Sahabat Ali bin Abi Thalib yang mendengar percakapan tadi, lalu mendekati Umar dan berkata, "Hai Umar, tidakkah engkau tahu kalau perempuan itu sedang melaporkan suaminya karena tidak pernah mendapatkan haknya sebagai istri?"

"Benarkah demikian?" tanya Umar. Ia pun kemudian tersadar dari kenyataan itu, lalu pergi menemui suami si wanita, dan menjelaskan kepadanya untuk tidak berlebihan dalam ibadah sehingga mengabaikan kewajibannya sebagai suami.

Begitulah, beribadah yang berlebihan memberi akibat yang buruk. Dan jikapun yang kita paksa adalah diri sendiri, dengan standar yang cukup berat, misalnya, maka tidak mustahil semangat yang berapi-api itu tiba-tiba meredup, dan kita kemudian terpental lantaran futur alias kehabisan energi dan motivasi akibat perasaan jenuh. Atau, seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadits, bagaikan "tidak ada lagi jalan yang bisa dilintasi dan tidak ada lagi kendaraan yang tersisa."

Ini pula ditegaskan Ibnu Hajar, menukil pernyataan Ibnu Bathal rahimahullah, "Hal tersebut dibenci karena dikhawatirkan munculnya sikap jenuh sehingga malah meninggalkan ibadah tersebut secara keseluruhan."

Selain kejenuhan, memaksa diri beribadah juga bisa melemahkan fisik, seperti yang dirasakan sahabat Abdullah bin Amr, yang pernah mengabaikan nasehat Rasulullah  untuk mengurangi frekuensi ibadahnya. Ketika masih muda, Abdullah bin Amr pernah berkata, "Sungguh aku akan selalu berpuasa setiap hari dan melaksanakan  qiyaamullail selama aku masih hidup." Ia mengucapkan ini karena benar-benar mencintai kebaikan. Namun, setelah berita ini sampai kepada Rasulullah saw, beliau bertanya kepada Abdullah, "Apakah engkau benar-benar mengucapkan hal itu?" "Benar, ya Rasulullah," jawab Abdullah. Beliau lalu menasehati, "Sesungguhnya engkau tidak akan mampu melaksanakan hal tersebut." Beliau lantas memintanya untuk berpuasa tiga hari setiap bulan. Tapi Abdullah berkata, "Sesungguhnya aku mampu berpuasa k lebih dari itu." 

"Berpuasalah sehari dan berbukalah pada hari berikutnya," ujar Rasulullah memberi saran. Namun Abdullah masih saja mengatakan, "Sesungguhnya aku mampu untuk berpuasa lebih dari itu. "Terakhir, Rasulullah saw hanya mengatakan, "Tidak ada puasa yang lebih afdhal dari ini. Inilah puasa Nabi Dawud."

Dan ternyata pada masa tuanya, Abdullah bin Amr merasakan betapa beratnya berpuasa sehari dan berbuka pada hari berikutnya. Dalam kesadarannya, ia pun berkata, "Duhai, kiranya aku mau menerima keringanan yang diberikan Nabi Muhammad saw." Dia kemudian mengurangi jumlah puasanya dengan lima belas hari secara berturut-turut, dan juga berbuka selama lima belas hari berturut-turut.

Dalam kisah ada dalil bahwa semestinya seorang hamba beribadah dengan cara yang sederhana. Tidak berlebihan tapi tidak pula memandang remeh. Sebab meremehkan lebih celaka akibatnya. Hidup hanya untuk menikmati kebahagiaan dunia yang sesaat, lalu mengabaikan kewajiban beribadah kepada Sang Pencipta, seperti diungkapkan AI Qur'an, sarna halnya hidup seperti binatang yang tak punya akal dan tak punya orientasi hidup.

Terlalu royal akan melahirkan perbuatan mubadzir, dan terlalu berhemat melahirkan kekikiran

Satu di antara bukti kesempurnaan Islam adalah ajarannya yang mengatur pengeluaran harta dan mendorong umatnya untuk sederhana dalam berinfaq; tidak berlebihan dan tidak terlalu kikir. Sikap dan sifat ini bahkan dikatakan sebagai salah satu kriteria yang dimiliki oleh "ibadurrahman"; hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih. Allah berfirman, "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian." (AI Furqan: 64)

Bersikap sederhana itu semakin diperlukan ketika pemasukan atau penghasilan kita sangat minim, terutama pada masa-masa paceklik dan kemarau, sebagaimana yang pernah terjadi pada zaman Nabi Yusuf as. Saat itu, Nabi Yusuf meminta rakyatnya untuk menekan dan mengurangi pengeluaran pada tujuh tahun musim subur sehingga bisa disimpan dan dimanfaatkan ketika musim kering. Allah berfirman, "Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di bulirnya (tangkainya) kecuali sedikit untuk kamu makan." (QS. Yusuf: 47)

Kemudian memperkecil pengeluaran sekali lagi pada tujuh tahun kekeringan dengan keputusan darurat dan pendistribusian simpanan pada tahun-tahun krisis secara merata. "Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan." (QS. Yusuf 48)

Kalimat "Apa yang kamu simpan untuk menghadapinya" di atas membuktikan bahwa apa yang dikeluarkan saat itu sesuai dengan perhitungan dan perencanaan. Ini menunjukkan kesederhanaan.

Umar bin Khatab ra, pada tahun-tahun yang sulit ia benar-benar ingin agar setiap rumah yang masih punya sisa-sisa kemakmuran untuk menyalurkan sebagiannya kepada orang yang kesusahan dan minim pemasukan. Ia berkata, "Sesungguhnya manusia tidak akan punah dengan separuh perut mereka. lnilah yang dimaksud Rasulullah saw dalam sabdanya, "Makanan satu orang mencukupi dua orang, dan makanan dua orang mencukupi empat orang." (HR. Muslim)

Islam tidak melarang umatnya menikmati kemewahan-kemewahan , hidup seperti ajaran Brahma dan Nasrani yang melarang para pendetanya menikmati hidup. Akan tetapi Islam melarang kita untuk "tidak mau menikmati" atau "berlebihan dalam menikmati". Allah swt berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (AI Maidah: 87)

Allah juga berfirman, "Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburka n (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syetan, dan syetan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. Al Isra': 26-27)

Tabdzir atau berinfaq untuk hal yang diharamkan, dan israf atau berlebihan dalam hal yang halal keduanya dicela dalam ajaran Islam, sebagaimana dicelanya sifat bukhl dan syuhh alias kikir dan pelit; terlalu perhitungan dan hemat dalam mengeluarkan harta.

Dari sinilah kita wajib menjaga dan memperhatikan prinsip-prinsip dasar dalam berinfaq. Di antaranya, wajib bagi seorang Muslim untuk menyesuaikan antara pemasukan dan pengeluarannya. Tidak memakksakan diri, apalagi sampai berhutang, sebab berhutang itu membawa keresahan di malam hari dan kehinaan di siang hari. Rasulullah saw sendiri mohon perlindungan kepada Allah dari jeratan hutang, dengan alasan bahwa seseorang itu kalau berhutang, ia akan mudah berbicara lalu berbohong, ia berjanji lalu mengingkari, sebagaimana disebutkan di dalam shahih Bukhari.

Maka infaq seseorang yang melebihi dari kemampuan harta dan pemasukannya adalah termasuk israf (berlebihan) yang tercela. Alllah swt berfirman, "Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungggahnnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al A'raf 31)

Rasulullah saw bersabda. "Makan dan minumlah, berpakaian dan sedekahlah, selama tidak disertai dengan berlebihan dan kesombongan." (HR. An Nasa'i dan Ibnu Majah)[]

KERINDUAN-KERINDUAN YANG SALAH ALAMAT


KERINDUAN itu selalu ada dalam diri kita, pada apa saja. Karena ia adalah harapan, cita-cita,dan impian kita untuk memperoleh atau meraih sesuatu yang baik. Akan tetapi, tidak selamanya kerinduan itu berujung pada keberhasilan yang memberi manfaat, karena seringkali kita menambatkan kerindua itu pada sesuatu yang salah, pada alamat-alamat yang keliru. Sehingga bukan MASLAHAT yang kita dapat, tetapi MAFSADAT yang kita tuai.

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam diri kita selalu muncul kerinduan-kerinduan itu, pada sesuatu yang sesungguhnya sangat menentukan jalan hidup kita. Tetapi ia seringkali tak tercapai karena dialamatkan pada sasaran yang salah.

KERINDUAN pada PAHLAWAN dan FIGUR yang Salah Alamat ^_^
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Pada situasi tertentu terkadang kita mendambakan hadirnya seseorang yang mampu memberi kita rasa aman, perlindungan, dan harapan untuk sebuah keadaan yang lebih baik. Di tengah banyaknya permasalahan pribadi, permasalahan umat, dan di tengah situasi negeri kita yang tidak menentu, sebenarnya kita begitu merindukan pahlawan, mendambakan figur yang membimbing, memberi contoh, dan rasa aman. Sayangnya, kerinduan itu sering sekali tidak menemukan sasarannya.
Saudaraku fillah......Iironisnya, kerinduan yang salah alamat itu sering pula diperankan oleh diri kita, orang-orang dewasa yang seharusnya lebih mampu menggunakan akal dan pikiran secara baik. Kita terkadang terlalu memuji seseorang, mengagungkan, bahkan mengkultuskannya, dengan alasan-alasan yang tidak ilmiah, sehingga menutup mata kita sendiri bahwa sebenarnay orang yang kita tuju itu tidak mampu membawa kita kemana-mana. Kita terlena dengan tampilan fisik, logika-logika yang memukau, sehingga melupakan isi. Kita bahkan tidak pernah berani untuk jujur pada realita, bahwa ada sosok yang seolah menikmati segala pujian dan sanjungan orang lain pada dirinya, merasa mendapatkan dukungan yang kuat, padahal sesungguhnya dia tidak memiliki kekuatan apa-apa, kecuali PUJIAN itu sendiri. Tetapi, kepadanya KERINDUAN itu selalu kita arahkan seolah kita tidak lagi punya alternatif yang lain.Inilah KERINDUAN yang SALAH ALAMAT itu. Wallahu’alam bishowab. Semoga kita bisa membekali KERINDUAN dengan ILMU dan ORIENTASI YANG BENAR. Amin. (Sulthan Hadi, Tarbawi

Minggu, 02 Februari 2014

SEDIAKAN SELALU RUANG UNTUK DIBENCI.....

 
Disadur dari Majalah Tarbawi edisi206 Th 10. Jun 09.

 

 

Pasti. Setiap diri kita ingin kesesuaian antara kenyataan dan harapan.
Kita mendambakan hidup bisa berjalan sesuai dengan apa yang ada di
pikiran kita; bahagia, aman, dan disenangi semua orang. Tidak ada
permusuhan dengan siapapun. Tidak ingin dibenci. Tetapi sebaliknya,
ingin dicintai dan disukai oleh semua orang

 

Tetapi kedua sisi yang berlawanan ini; cinta dan benci, ternyata tidak
akan pernah bisa berpisah. Ada yang mencintai kita tetapi ada juga yang
membenci. Ada yang kita cinta dan ada juga yang kita benci. Benci selalu
lahir, karena ada banyak faktor yang tidak bisa kita hindari.

 

Tidak Ada Manusia yang Sempurna

 

Manusia memang diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna dibandingkan
ciptaan Allah swt yang lain. Namun manusia tetap memiliki serangkaian
kekurangan dalam statusnya sebagai makhluk. Tidak ada manusia yang
sempurna, utuh, tanpa cela dan kekurangan.

 

Yang sempurna hanya Allah swt, Sang Pencipta. Dialah Pemilik
kesempurnaan. Dialah Dzat yang tanpa cela. Tanpa kekurangan. Tanpa
kelemahan, dalam sifat, perbuatan, ketentuan, dan hukum-Nya, sehingga
Dia tidak layak dibenci oleh siapapun. Sedang manunia, umumnya adalah
makhluk yang mempunyai banyak kelemahan dan keterbatasan, dan Allah swt
telah menegaskan sifat lemah mereka di dalam Al Qur'an, di mana mereka
sering mendapatkan dispensasi-dispensasi hukum karena sifat lemah itu.
Allah swt berfirman, "Allah hendak memberikan keringan kepadamu dan
manusia dijadikan bersifat lemah." (QS. An Nisa': 28)

 

Sifat lemah manusia begitu jelas terlihat ketika mereka terkena musibah,
atau tertimpa kesulitan, di mana mereka cenderung suka berkeluh kesah.
Karena Allah swt pun memang telah melengkapi kelemahan mereka dengan
sifat itu. Dia menegaskan, "Sesungguhnya, manusia diciptakan bersifat
suka mengeluh." (QS. Al Ma'arij: 19)

 

Manusia juga cenderung melakukan penyimpangan dan berlaku sombong,
seperti disebutkan dalam ayat, "(Orang yang membanggakan diri) yaitu
orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir dan
menyembunyikan karunia ALlah yang telah diberikan-Nya kepada mereka..."
(QS. An Nisa': 37)

 

Ini hanya sedikit ayat yang menjelaskan dan membuktikan bahwa manusia
memang memiliki banyak cela dan kekurangan. Jika pun kita mendapati
seseorang, yang menurut penilaian dan pandangan kita nyaris tak ada
kekurangan, mungkin karena kita belum banyak berinteraksi dengannya.

 

Jika misalnya, suatu saat kita punya kesempatan untuk hidupbersama
dengan orang itu, di sana kita pasti akan mendapati celah dalam dirinya
kalau ternyata orang tersebut punya kekurangan. Kekurangan yang tidak
tampak jika kita hanya melihatnya sekilas saja.

 

Begitu juga sebaliknya, jika kita memberikan penilaian pada seseorang
dengan predikat penuh kekurangan, banyak kesalahan, barangkali di sisi
lain Allah swt telah membekalinya dengan serangkaian kelebihan, yang
mungkin saja melampaui kelebihan-kelebihan yang ada dalam diri kita.

 

Maka, kalau kita menyadari ini, sangatlah pantas jika kita selalu
menyediakan ruang dalam hati kita untuk dibenci, karena kita pun bukan
manusia sempurna. Banyak kekurangan pada diri kita, yang mungkin saja
akan tidak disukai oleh orang lain.

 

Keberagaman itu Sangat Indah

 

Di sebuah taman yang indah, akan kita temukan bunga-bunga dari jenis
yang beragam, warna-warna yang berbeda, serta bentuk dan aroma yang
berlainan. Bunga-bunga itu, meski tumbuh di atas tanah yang sama,
disirami dari air hujan yang sama, disinari dari cahaya matahari yang
sama, tetapi tak satupun yang sama. Bunga-bunga itu tumbuh beragam, dan
ternyata keragaman itulah yang telah menciptakan keindahan di taman itu.
Keragaman itulah yang telah menghadirkan keharmonisan. Keragaman itu
pula yang selalu memberi daya tarik kepada kita untuk selalu
menikmatinya.

 

Andaikan saja bunga-bunga itu, hanya memancarkan aroma yang sama, buah,
daun, dan dahannya dari jenis dan warna yang serupa, tentu keindahannya
akan berkurang. Membosankan dan menjemukan. Dan mungkin tak akan kita
lihat orang-orang yang selalu menggunjinginya.

 

Bukan hanya bunga-bunga, tapi juga Allah swt menciptakan manusia dengan
keragaman bentuk badan, paras wajah, kepribadian. Semuanya tidak ada
yang sama, sekali pun dua anak kembar yang lahir dari satu sel.
Subhanallah. ada yang berparas ayu, manis, bahkan sangat cantik. Tetapi
ada juga yang berwajah sedang, dan tidak ayu. Ada lelaki yang bertubuh
besar, tinggi, kekar, atau gadis yang anggun dan tinggi semampai. Tetapi
ada juga yang kurus dan kerdil.

 

Di kehidupan nyata, kita juga menemukan banyak keberagaman. Ada
keragaman berpikir, keragaman pandangan, keragaman kesenangan, tabiat
dan prilaku. Semua keragaman itu telah melahirkan keagungan, keindahan,
keserasian dan kesempurnaan yang tiada tara. Kita menjadi saling
membutuhkan karena keberagaman itu. Tapi juga ada yang membenci karena
kita tidak seperti yang dia inginkan.

 

Keragaman itu adalah bagian dari fitrah penciptaan dan fitrah keindahan.
Allah swt berfirman, "Sungguh, usahamu memang beraneka ragam." (QS.
Al-Lail: 4)

 

Keragaman itulah yang melahirkan keindahan. Keserasian. Dan
keharmonisan. Maka menghendaki atau memaksakan satu keinginan saja, sama
artinya kita menolak keharmonisan, dan hanya menebar kebencia. Kebencian
selalu ada, selagi ada yang menghendaki kesamaan. Namun, hanya Allah
yang mampu mempersatukan dan menyeragamkan, sebagaimana firman-Nya, "Dan
yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu
membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak
dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan
hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana." (QS. Al
Anfal: 63)

 

Karena itu, kita harus selalu menyediakan ruang untuk dibenci karena
kita memang beragam.

 

Memahami Latar Belakang Setiap Orang

 

Kesalahan kita memahami orang lain, atau kesalahan orang lain memahami
kita seringkali berawal dari kesalahan memahami latar belakang. Padahal,
latar belakang punya peran membentuk pola piker, cara pandang, karakter,
kepribadian dan pendirian seseorang.

 

Perbedaan latar belakang ini sering membuat orang lain tidak mudah
menerima kita. Perbedaan latar belakang kerap menjadikan sebuah maksud
baik tidak berbalas. Kadang, perbedaan latar belakang menjadi penyebab
lahirnya kebencian.

 

Lihatlah, betapa dakwah Rasulullah saw ketika berhadapan dengan
orang-orang kafir Quraisy seakan menghadapi tembok yang kokoh.
Perlawanan, hinaan dan dan penyiksaan setiap saat beliau terima. Bukan
karena mereka tidak percaya dengan kebenaran yang dibawa oleh beliau,
melainkan karena meraka adalah golongan bangsawan dan pewaris keyakinan
nenek moyang yang penyembah berhala. Mereka merasa dikecilkan jika harus
mengikuti agama baru yang bernama Islam, yang ajarannya sangat
bertentangan dengan kebiasaan mereka di masa lalu.

 

Di mana-mana Rasulullah saw selalu mendapatkan perlakukan kasar. Di
Thaif, misalnya, beliau bahkan dilempari dengan batu hingga tubuhnya
penuh luka dan bercucuran darah. Melihat penyiksaan itu, malaikat pun
menawarkan diri untuk menimpakan gunung kepada orang-orang kafir. Namun
beliau saw menolaknya dengan mengatakan, "Jangan, karena mereka tidak
tahu."

 

Beliau juga pernah diboikot oleh orang-orang Quraisy selama tiga tahun,
sehingga beliau dan sahabatnya hanya bisa memakan daun-daunan untuk
mempertahankan diri dari kelaparan dan kematian. Tetapi beliau tidak
pernah dendam.

 

Latar belakang mereka ini sangat dimengerti oleh Rasulullah saw,
sehingga walaupun dakwah beliau selalu dibalas dengan kebencian beliau
tidak pernah balik membenci. Beliau bersabar, meskipun cercaan dan
intimidasi tidak pernah berkurang. Bahkan dalam kesabaran itu beliau
mendoakan, "Wahai Rabbku, ampunilah kaumku. Sesungguhnya mereka hanyalah
kaum yang belum mengetahui...". Beliau saw telah memberikan contoh cara
membalas kebencian yang sangat indah; memaafkan dan mendoakan.

 

Salah memahami latar belakang seringkali menjadi kendala ketika kita
mengemban misi, menyampaikan sebuah kebenaran, ide ataupun gagasan.
Selalu ada prasangka yang tidak baik dari banyak orang. Dan ini dipahami
Imam Malik ketika ia telah selesai menuliskan kitabnya Al Muwaththa',
dan banyak orang yang kagum dengan isinya yang sangat baik. Termasuk
khalifah yang berkuasa saat itu. Sang khalifah bahkan mengusulkan kepada
Imam Malik agar kitab tersebut dijadikan pegangan seluruh umat Islam.
Namun Imam Malik menolak dan berkata, "Jangan, sebab banyak orang yang
berbeda latar belakang pemahaman agamanya. Mengharuskan mereka mengambil
kitab ini sama saja dengan pemaksaan dan menebar fitnah."

 

Kesalahpahaman di antara kita, yang kemudian melahirkan kecurigaan dan
kebencian akan selalu ada karena kita memang saling berbeda latar
belakang.

 

Kepuasan Manusia adalah Pemenuhan yang tak Berujung

 

Disukai banyak orang tentu sebuah kenikmatan. Karena kita akan merasa
nyaman, tenang dan aman bersama mereka. Bebas dari makarnya, jauh dari
kebenciannya, dan dekat dari persahabatannya. Sebab itulah kita selalu
berusaha menyenangkan hati setiap orang yang kita kenal atau yang tidak
kita kenal; menjaga perilaku, ucapan, perasaan, sikap dan sifat yang
tidak disukai.

 

Tetapi, apakah itu bisa? Menyenangkan hati semua orang barangkali
merupakan hal yang nyaris mustahil dicapai. Sekuat apapun usaha yang
kita lakukan. Senyata apapun kebenaran yang kita sampaikan. Dan sejelas
apapun persoalan yang kita utarakan. Sebab setiap manusia memiliki
selera yang berbeda, emosi yang tidak sama, dan tingkat pengetahuan yang
beragam, serta dua madzhab yang selalu berlawanan; hak dan batil. Jika
kita bermadzhab pada yang hak, maka orang yang tidak baik pasti benci
kita. Dan jika kita bermadzhab pada yang batil, tentu orang yang baik
pasti akan menjauhi kita. Sebab keburukan dan kebaikan, selamanya pasti
tidak akan berdamai.

 

Sepanjang sejarah manusia, para penyeru kebenaran selalu mendapatkan
musuh-musuh besar yang membencinya. Pun para dajjal, mereka mendapat
perlawanan dari para pahlawan pembela kebenaran. Jadi, di belahan sisi
manapun kita berdiri pasti akan menjumpai orang yang tidak suka dengan
kita. Karena itu, menyenangkan semua orang tentulah sangat sulit
dilakukan. Tetapi kita tentu juga tidak boleh berdiri di atas dua sisi
itu hanya karena ingin menghilangkan kebencian. Karena sikap seperti ini
hanya akan mengaburkan jati diri, merusak kehormatan, dan merendahkan
martabat kita sebagai manusia. Kehormatan itu akan kokoh jika kita tetap
berdiri di sisi kebenaran.

 

Luqman Al Hakim, suatu hari menasehati anaknya untuk tidak
menggantungkan hatinya pada kepuasan dan ridha manusia. Sebab, katanya,
kepuasan dan keridhaan manusia pasti sulit dicapai. Dan untuk
membuktikan hal ini kepada anaknya, Luqman pun mengajaknya ke luar
rumah, berjalan-jalan di keramaian manusia, sembari membawa keledai
tunggangannya.

 

Saat keluar di jalan raya, Luqman menunggangin keledai tersebut dan
membiarkan anaknya berjalan kaki di belakangnya. Ketika melintasi
sekelompok orang, Luqman dan anaknya mendengar mereka berkata, "Lihatlah
lelaki tua itu. Betapa keras hatinya dan betapa tidak punya belas kasih
kepada anaknya. Bagaimana dia tega menunggangi keledai sementara
membiarkan anaknya berjalan kaki di belakang."

 

Luqman pun turun dan menyuruh anaknya menaiki pelana keledai. Ketika
melewati sekelompok orang yang lain, keduanya lagi-lagi mendengar
obrolan orang-orang itu tentang diri mereka, "Perhatikan anak dan bapak
itu. Si bapak tetnu tidak pernah mendidik anaknya dengan baik sehingga
anaknya tidak bisa menghormati dan mengasihi bapaknya."

 

Anaknya pun turu dari punggung keledai, lalu berjalan bersama bapaknya
di belakang keledai, tetapi orang-orang yang mereka lewati masih terus
berkomentar, "Aneh sekali dua lelaki ini. Mereka biarkan keledainya
berjalan sementara mereka mengikuti dari belakang."

 

Akhirnya, mereka berdua menaiki keledai tersebut. Namun begitu melewati
kerumanan yang lain, komentar miring pun terdengar, "Lihatlah kedua
orang itu. Mereka benar-benar tidak punya belas kasihan pada binatang.
Mereka menyiksannya dengan menaikinya bersama-sama, padahal badan mereka
begitu besar."

 

Pada riwayat lain tentang kisah ini menyebutkan, Luqman dan anaknya
kemudian turun dari keledainya, lalu mengikat dan memikulnya secara
bersama-sama, sehingga semua orang yang melihatnya tertawa dan
menganggap mereka sudah gila.

 

Realita kehidupan kita memang tidak pernah menyediakan ruang bebas cela.
Karenanya, sebelum kita mendapati cela itu sediakan selalu ruang di hati
kita untuk dicela.

 

Sara Mengurangi Kesalahan dan Dosa

 

Ajaran Islam itu ada yang bersifat anjurang dan larangan, ada pula yang
bersifat penerimaan. Kita dianjurkan untuk memperbanyak amal dengan
melakukan hal-hal yang baik, seperti memberi, tersenyum, menolong dan
menyenangkan orang lain. Di sisi yang berbeda, ada larangan-larangan
yang harus kita tinggalkan seperti, hasad, iri, menyakiti dan semua
perbuatan yang bisa merugikan dan berdampak negative.

 

Namun di luar itu, Islam mengajarkan kita untuk juga bisa menerima,
seperti ketika kita tertimpa musibah, dicaci, dikucilkan, dan dibenci.
Penerimaan ini punya tujuan yang sama dengan ajaran yang bersifat
anjuran maupun larangan; mendapatkan pahala, ampunan, dan kasih sayang
dari Allah swt, serta pengurangan dosa dan kesalahan.

 

Penerimaan itu maksudnya adalah menjalani sesuatu itu dengan ikhlas,
sabar, dan tabah, dengan keyakinan bahwa Allah Maha Tahu tentang diri
kita dan kualitas kita, tentang sesuatu yang disangkakan buruk oleh
orang lian dari diri kita. Penerimaan itu adalah merelakan orang lain
melakukan kebenciannya dengan tidak melakukan hal yang serupa kepada
orang tersebut, dengan harapan mudah-mudahan kebencian itu dapat
mengurangi kesalahan kita, menghapus sebagaian dosa-dosa kita, dan lebih
dekat dengan Allah swt. Sebab, seperti dijelaskan Rasulullah saw bahwa
seorang hamba yang terzhalimi tidak ada penghalang antara dirinya dengan
Allah swt.

 

Menerima tidaklah semudah melakukan anjuran atau meniggalkan larangan.
Orang yang dibenci tentu selalu punya emosi untuk balik membalas. Orang
yang dicaci punya hasrat untuk kembali menyerang. Karena itu, penerimaan
lebih kuat pada aspek pengendalian diri, dan karenanya pula Allah murka
kepada orang-orang yang tidak sanggup menerima ketika Dia mengharuskan
mereka menerima. Dalam sebuah hadis\ts Qudsi, Allah berfirman, "Dan
siapa yang tidak sanggup bersabar menerima ujian-Ku, maka hendaklah dia
keluar dari kolong langit-Ku, dan hendaklah dia encari tuhan selain
diri-Ku."

 

Kebencian orang lain pada kita membutuhkan penerimaan yang tulus ,
ikhlas dan sabar. Bukan penerimaan yang direkayasa. Bukan penerimaan
yang sengaja diciptakan, dengan membuat kita agar kita mendapatkan
kebaikan dari perlakukan buruk mereka. Bukan itu.

 

Memadamkan apa benci tidaklah mudah. Karena itu, di hati kita harus
selalu ada ruang yang tersedia untuk menerimanya. Tetapi yang lebih
penting setelah itu, kebencian itu kita hapuskan dengan maaf, karena
sikap itulah yang akan mengantarkan kita kepada surga-Nya Allah swt,
seperti lelaki yang disebut Rasulullah saw sebagai ahli surga, yang
ternyata terbiasa menghapus kebencian dari hatinya kepada siapa saja,
sebelum ia tidur malam.