Jumat, 24 Mei 2013

DILUPAKAN ;(


9

“Kadangkala kita dilupakan oleh manusia.
Namun itu lebih baik berbanding dilupakan oleh Allah.”

…Manusia bisa saja datang dan pergi,
asal bukan Tuhan.
http://matah-ary.tumblr.com/page/4

Rabu, 22 Mei 2013

STAND UP....GET A LIFE (FELIX XIAUW)....^_^


rasa sakit hati itu ada | karena engkau izinkan ia ada

bahagia hati tiada datang sendiri | ia hasil daripada memaknai | dan memahami Allah tiada lalai | dalam memberi dan menilai

mengapa membiarkan orang lain mengambil kendali? | toh hidup milik Allah dan jalan kita yang pilih sendiri?

hati tidak bisa memilih | kita yang memilih | merasa sakit hati itu pilihan | jadikan pelajaran juga pilihan

menertawai kurang bijaknya diri dalam menilai lebih bagus | ketimbang depresi pikirkan "mengapa dia begitu"

maka taubat bagi jiwa dan istighfar segera diucap | mungkin ada bagian maksiat kita hingga kenyataan tak sesuai harap

dan jangan bilang engkau tak bisa melupakan | jangan-jangan justru sakit hati bagimu kenikmatan?

disakiti karena salah memilih itu memang bagian dari bodoh | tapi bertahan sakit agar dia memperhatikanmu itu jauh lebih bodoh

hidup bukan drama korea | stand up, get a life!

Senin, 20 Mei 2013

Darwis tere liye said : yang terjadi ya terjadilah :)


Kita andaikan saja, dua orang anak, masih usia tujuh dan sembilan tahun, ayah-ibu mereka pergi karena kecelakaan yang tidak diinginkan, yatim piatulah dua anak ini. Si sulung memegang lengan orang dewasa di dekatnya, bertanya sambil menangis: "Akan seperti apakah masa depan kami? Apakah kami hanya akan berdua setelah ditinggal orang tua?" Si kecil juga ikut bertanya, "Apakah kami akan bahagia?"

Que sera sera, whatever will be, will be. Aduhai, anak2ku, masa depan bukan untuk dilihat. Maka, apapun yang terjadi, akan terjadi. Lewatilah hari demi hari dengan sisa kenangan indah, maka semoga datanglah rasa bahagia. What will be, will be.

Kita umpamakan saja, satu anak perempuan, cantik rupawan, panjang rambutnya, tapi penyakit menggerogoti tubuhnya, hingga dia hanya bisa duduk di kursi dorong. Tidak bisa berjalan, tidak bisa berdiri, lumpuh. Si kecil yang cantik memegang lengan orang dewasa di dekatnya, bertanya lirih, "Akan seperti apakah masa depanku? Apakah aku bisa punya teman dengan kursi dorong ini? Apakah aku bisa bermain? Apakah mereka mau berteman denganku? Apakah aku akan bahagia?"

Que sera sera, whatever will be, will be. Wahai, anak2ku, masa depan sungguh bukan milik kita, karena kita tidak pernah bisa mengintipnya. Tidak bisa. Maka apapun yang terjadi, terjadilah. Lewatilah hari demi hari dengan mimpi, dengan cita-cita, maka semoga datanglah rasa bahagia yang mengalahkan keterbatasan kursi roda. What will be, will be.

Kita ibaratkan, satu anak laki-laki, tampan parasnya, gagah tubuhnya, tapi sebuah peristiwa menyedihkan terjadi, wajahnya tersiram air keras, mengelupas, membuatnya terlihat amat berbeda--untuk tidak bilang menakutkan. Si tampan yang gagah itu memegang tangan, bertanya, "Akan seperti apakah masa depanku? Apakah aku akan kembali rupawan? Kembali sehat? Apakah teman2ku akan mau menatap wajahku? Tidak lari? Apakah aku akan bahagia?"

Que sera sera, whatever will be, will be. Wahai anak2ku, masa depan bukan untuk dilihat, kita tidak bisa menebak-nebaknya. Maka apapun yang terjadi, terjadilah. Lewatilah hari demi hari dengan kepercayaan, dengan keyakinan, maka semoga datanglah rasa bahagia itu. What will be, will be.

Selain perumpamaan memilukan tersebut, ketahuilah, di luar sana berjuta anak-anak di dunia ini yang juga berkutat dengan pertanyaan masa depan mereka. Jutaan anak2 menderita busung lapar, kurus kering. Tidak makan berhari2. Jutaan anak2 tidak sekolah, buta huruf, tida berpendidikan. Jutaan anak2 hidup dengan desing peluru peperangan, pertikaian. Jutaan anak2 terlantar, miskin, fakir, papa, tidak ada yang peduli. Aduhai, jutaan jumlah mereka, bukalah data2 yang ada, laporan2 paling mutakhir. Kita juga tidak bisa mengabaikan jutaan anak2 yang terjebak pergaulan bebas, penyalahgunaan obat.

Jika jutaan anak2 itu memegang tangan kita, lantas bertanya, "Akan seperti apakah masa depan kami? Apakah kami akan bahagia?" Maka, sungguh saya tidak tahu jawabannya.

Que sera sera, whatever will be, will be. Hidup ini penuh misteri, Tuhan bekerja dengan cara yang menakjubkan. Kita tidak pernah bisa mengintip masa depan. Tidak akan. Tapi kita bisa selalu meyakininya, kita bisa selalu mempercayainya. Maka apa yang akan terjadi, terjadilah. What will be, will be. Lakukan yang terbaik, teruslah bermimpi, maka yang baik akan datang kepada kita.

Sementara itu, bagi kita yang hidup berkecukupan, hidup penuh kasih sayang orang tua. Punya makanan untuk dimakan, punya pakaian untuk dipakai. Punya kendaraan, fasilitas, akses, bersyukurlah selalu. Buat kita semua yang hidup tanpa desing peluru di sekitar, tidak harus berjalan belasan kilometer demi mengambil air bersih, bisa buang air besar dengan nyaman di toilet, bisa santai, menikmati kehidupan. Sungguh Tuhan amat menyayangi kita.

**saya tulis dengan menggunakan lagu "que sera sera" sbg pendekatan gaya bahasa

 http://www.facebook.com/notes/darwis-tere-liye/apapun-yang-akan-terjadi-terjadilah/542244335826139

FELIX XIAUW said....


ada rasa yang lebih terhormat dalam diam | diadukan dengan sujud dan ruku di penghujung malam

layaknya malam dilebihkan atas siang dengan kesunyian | maka sendiri lebih baik dari bersama bila itu menjaga kemuliaan

diam bukan berarti tanpa usaha|  tak bersama bukan berarti tak suka | adakalanya penting menahan rasa | daripada sebabkan yang lain luka

waktu yang ada jadikan persiapan, masa yang ada jadikan kepantasan | latih raga agar dapat memampukan, latih jiwa agar mampu menentramkan

bukan 'bersama siapa' yang jadi penyebab cinta | tapi 'karena siapa' itu yang menghasilkan cinta

bila itu karena Allah dia cinta, dan bukan hanya karena syahwat | maka dia tiada akan menista, tiada pernah dia khianat

sendiri karena menetapi kesucian dan ketaatan | lebih baik daripada berkumpul untuk kemaksiatan

Senin, 06 Mei 2013

FAKTOR X ....


suatu hari saya pernah bertanya pada seorang teman laki2......
'Kenapa laki2 itu mudah selingkuh yah??? mudah pergi begitu saja, seperti bercerai misalnya..... saya fikir dari fisik perempuan yang menjadi faktor utama tapiii banyak aktris di TV yang cantik-cantik bercerai atau selingkuh??? lalu saya fikir juga mungkin materi kekayaan tapi orang-orang kaya pun tetap saja bercerai dan selingkuh.... lalu apa yah yang membuat laki-laki bertahan tanpa cerai dan selingkuh???"....
Dia bilang "Faktor yang menjamin laki2 bertahan untuk tidak bercerai dan tidak berselingkuh adalah IMAN"...
waaahhh subhanallah jawabanya ... saya fikir tepat sekali :)